Indeks

Sosialisasi SSN, Ini Pesan Penting Arief Rohman pada Guru TPQ

Bupati Blora, Arief Rohman sampaikan pesan penting kepada guru TPS dalam program SSN. Foto: Tangkapan Layar Instagram @ariefrohman838
Bupati Blora, Arief Rohman sampaikan pesan penting kepada guru TPS dalam program SSN. Foto: Tangkapan Layar Instagram @ariefrohman838

Jateng, Tuturpedia.com – Hadiri acara Sosialisasi Program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) bagi seluruh guru TPQ se-Kabupaten Blora yang tergabung dalam organisasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (BADKO LPQ) dan bekerja sama dengan Kemenag Setempat, Bupati Arief Rohman sampaikan pesan penting.

Pesan penting ini diketahui oleh Tuturpedia.com melalui akun aplikasi Instagram resminya yakni @ariefrohman838, pada Selasa (4/6/2024).

“Kami berharap Bpk (Bapak) dan Ibu Guru TPQ bisa membantu sekolah-sekolah negeri maupun swasta tingkat SD hingga SMP se-Kabupaten Blora dalam menyukseskan program SSN. Jangan sampai SSN ini membebani siswa, namun sebisa mungkin menjadikan siswa lebih semangat belajar agama,” tulisnya.

“Kami ingin ketika anak-anak Blora lulus SD, sudah bisa sholat, BTA dan hafal juz amma, doa dan dzikir. Sebagai bekal mereka menjadi generasi muda yang berilmu, beriman, serta berakhlak mulia. Program SSN ini tidak hanya untuk yang muslim saja. Untuk yang non muslim, kurikulumnya disesuaikan dengan ajaran agamanya masing-masing,” ungkapnya.

Untuk diketahui, diberitakan sebelumnya bahwa Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Sunaryo melaporkan pembentukan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) dilatarbelakangi tiga hal. Pertama, kebutuhan akan tambahan ilmu agama, kedua keberadaan media sosial yang berdampak pada perilaku anak, dan ketiga sebagai penguatan profil pelajar Pancasila.

Dijelaskannya, orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah umum merasa butuh akan tambahan ilmu keagamaan, sementara di lain pihak tidak dipungkiri pengaruh globalisasi yang makin masif, salah satunya media sosial memengaruhi perilaku anak.

“Sehingga memerlukan benteng keagamaan yang lebih kuat. Ketiga, penguatan profil pelajar Pancasila yang menuntut terwujudnya pelajar yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta beraqlak mulia,” ungkap Sunaryo di acara peluncuran Sekolah Sisan Ngaji (SSN) dan Pembukaan Pesantren Ramadan 1445 H di pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (20/3/2024).

Kadisdik melaporkan, pihaknya telah menempuh beberapa langkah di antaranya studi tiru ke Blitar Jawa Timur, rapat lintas agama guna menyusun kurikulum dan petunjuk pelaksanaan SSN, serta melakukan FGD dengan stakeholder terkait seperti PCNU, PD Muhammadiyah, TP2D, Dewan Pendidikan, Badko TPQ, Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah, Dewan Gereja, K3S, MKKS, IGTKI, Himpaudi, dan lainnya.

“Kurikulum dalam Sekolah Sisan Ngaji menyinergikan antara Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka), nilai-nilai religiusitas, dan nilai-nilai kearifan lokal. Tidak hanya nilai-nilai keislaman, tapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, bahkan penghayat kepercayaan,” terangnya.

Dikatakannya, implementasi SSN akan dilaksanakan secara serentak mulai tahun pelajaran 2024/2025 dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik di masing-masing jenjang sekolah.

Yaitu, pada jenjang PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran intrakurikuler dan pembiasaan. Pada jenjang SD melalui pembelajaran intrakurikuler, khususnya dalam jam muatan lokal sekolah, sementara jenjang SMP dilaksanakan melalui pembelajaran ekstrakurikuler.

Sedangkan guru dalam program SSN akan memanfaatkan guru agama pada satuan pendidikan yang bersangkutan, memanfaatkan guru agama yang kurang jam pada sekolah-sekolah terdekat, serta menyinergikan dengan lembaga-lembaga keagamaan, seperti Madin, TPQ, Sekolah Minggu, dan lain-lain.

Terkait pembiayaan program SSN, dikatakan Sunaryo dibiayai dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta sumbangan lain yang tidak mengikat.

Bahkan Bupati Arief Rohman yang hadir dan me-launching SSN ini, dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Pendidikan yang akhirnya me-launching program Sekolah Sisan Ngaji. Serta, mengatakan fenomena anak-anak sekarang tentang akhlak harus dikawal bersama-sama.

“Muatan keagamaan yang selama ini jam pelajarannya di sekolah kurang akan ditambahkan dalam program Sekolah Sisan Ngaji. Agar dari sisi akhlak, anak-anak bisa kita jaga. Fenomena yang ada, seperti kita tahu kenakalan remaja dan sebagainya ini menjadi ancaman untuk anak-anak,” tandasnya.***

ADV Dinkominfo Blora

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version