Indeks
News  

Sopir Asal Jawa Timur Senggol Bangunan Cagar Budaya di Blora hingga Roboh, Begini Kronologinya

Kondisi bangunan cagar budaya eks stasiun kereta api di Wilayah Kelurahan Kedungjenar. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro.

Jateng, Tuturpedia.com – Nasib apes dialami seorang sopir kontainer asal Mojokerto, Jawa Timur. Bagaimana tidak, pasalnya akibat mengantuk dan terlalu ke tepi jalan, sebuah blandar kayu bangunan cagar budaya di eks stasiun kereta api wilayah Kelurahan Kedungjenar, kecamatan Blora kota, roboh.

Setelah diusut, sopir tersebut diketahui bernama Kamtono. Dia mengakui jika kejadian tersebut tidak disengaja.

“Saya bawa kontainer dari arah timur, mungkin terlalu ke tepi jalan, akhirnya kecantol (tersangkut),” ucapnya pada Tuturpedia, Senin (25/3/2024).

Lebih lanjut, pihaknya juga siap mempertanggungjawabkan perbuatannya, untuk mengembalikan bentuk asli dari bangunan cagar budaya tersebut.

“Saya membawa kontainer dengan kecepatan pelan sekali. Namun, namanya musibah kan nggak ada yang tahu. Insyaallah akan saya perbaiki kembali, tapi mohon toleransinya juga,” ungkapnya.

Robohnya blandar kayu bangunan cagar budaya karena tersenggol mobil kontainer. Foto: Dok. Lilik Yuliantoro.

Sementara itu, Lurah Kedungjenar, Suntarsih yang didampingi oleh Babinsa, Pelda Samadi, menyampaikan bahwa kejadian hal tersebut terjadi pada waktu dini hari.

“Kejadiannya dini hari tadi. Saya dapat laporan kurang lebih pukul 06.00 WIB. Dan sopir sudah bersama dengan pihak kepolisian. Jadi, kejadian ini sedang kita rembuk (diskusikan). Untuk kelanjutannya menunggu pihak KAI, karena asetnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, untuk menyikapi kejadian ini, pihaknya pun berpesan kepada masyarakat maupun sopir saat berkendara jika sudah mengantuk, jangan sekali-kali nekat untuk terus mengemudikan kendaraan, baik roda dua atau empat.

Sebab, dampaknya sangat fatal dan sudah banyak kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi mengantuk.

“Kami imbau kepada para pengendara, apabila mengantuk atau letih sebaiknya istirahat saja dulu dan jangan memaksakan berkendara. Karena ini menyangkut dengan keselamatan,” tandasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version