banner 728x250
News  

Soal Ledakan di Gudang Amunisi TNI di Bogor, Panglima TNI Agus Subiyanto: Tidak Ada Human Error

TUTURPEDIA - Soal Ledakan di Gudang Amunisi TNI di Bogor, Panglima TNI Agus Subiyanto: Tidak Ada Human Error
Agus Subiyanto tegaskan tak ada human error terkait ledakan di Gudang Amunisi TNI. Foto: Instagram.com/91agussubiyanto
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan tak ada kesalahan manusia atau ‘human error’ dalam kasus ledakan di igudang amunisi TNI di Bogor, Sabtu (30/3).  

Dikutip Tuturpedia.com, Minggu (31/3/2024), Panglima TNI Agus Subiyanto menjelaskan mengenai penyimpanan amunisi di gudmurah Paldam Jaya. 

Ia menjelaskan jika amunisi yang sudah expire biasanya memiliki masa berlaku, yakni sekitar 10 tahun. 

“Ya amunisi yang sudah expire itu ada masa berlakunya, ya. Jadi biasanya maksimal itu 10 tahun, amunisi MKK atau MKB, namanya amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar,” ujar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanti. 

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan jika amunisi yang sudah kadaluarsa itu akan dikumpulkan di gudmurah di wilayah-wilayah tentu dengan melalui pemeriksaan sistematis. Kemudian akan diledakkan di disposal. 

“Setelah dari satuan-satuan itu sudah tidak terpakai dalam masa 10 tahun dikumpulkan di gudmurah (gudang munisi daerah) yang ada di wilayah-wilayah. Kemudian melalui pemeriksaan sistematis tersebut, apabila sudah ada hasil pemeriksaan akan  diledakkan di disposal seperti itu,” lanjutnya.  

Pria berusia 56 tahun ini juga menjelaskan kemungkinan penyebab meledaknya amunisi-amunisi yang ada di gudmurah Paldam Jaya itu. 

Ia menjelaskan, amunisi yang sudah kadaluarsa cenderung sensitif dan mudah sekali meledak hanya dengan gesekan ataupun kena panas. 

“Ya memang kalau sudah sudah sudah expire itu relatif sensitif. Dia, ya, labil. Dia kena gesekan pun bisa, kena panas, dia akan mudah mudah meledak,” jelasnya. 

Meskipun demikian, dirinya menegaskan bahwa pihaknya sudah memberlakukan SOP yang sesuai mengenai penyimpanan amunisi tersebut.

“Makanya kita punya sop penggudangan nya itu di bawah tanah. Jadi, di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak. Itu SOP kita, penyimpanannya di bawah tanah kemudian ada tanggul dan jauh dari pemukiman masyarakat,” ujarnya.  

Panglima TNI Agus Subiyanto juga membantah adanya kesalahan manusia atau human error dalam ledakan di gudang amunisi TNI di Bogor itu. 

“Tidak. Makanya tadi saya sampaikan bahwa SOP penyimpanannya karena memang itu amunisi tersebut labil jadi di  dalam tanah gitu. Kemudian pakai tanggul karena mencegah kemungkinan tersebut,” tegasnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses