Tuturpedia.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Mahfuz Sidik mempertanyakan perihal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kemungkinan merapat ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya? Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya,” ucap Mahfuz Sidik, dilansir Tuturpedia dari laman Partai Gelora, Sabtu (27/4/2024).
Sebab menurut Mahfuz, selama kampanye Pilpres 2024 lalu, PKS telah melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran, juga Presiden Jokowi.
“Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” tuturnya.
Yang mana, Mahfuz mengatakan bahwa PKS selama ini sering meluncurkan narasi yang mengadu domba masyarakat.
Salah satu yang ia jadikan contoh ialah cap pengkhianat yang mengarah ke Prabowo karena gabung bersama kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin pada tahun 2019.
“Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS,” ungkapnya.
Terlebih, ia menuturkan jika Jokowi dan Prabowo sudah mengingatkan sebelumnya untuk tak menarasikan terkait pembelahan politik dan ideologi.
“Narasi-narasi yang berisiko membelah lagi masyarakat secara politis dan ideologis. Padahal itu yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan capres Prabowo,” ujar Mahfuz.
Di sisi lain, Partai NasDem yang sebelumnya bersama PKS dalam Koalisi Perubahan telah menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran pada Kamis, 25 April 2024.***
Penulis: Annisaa Rahmah.