Tuturpedia.com – Sempat membuat heboh di sosial media, seorang siswi kelas 6 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan meninggal dunia usai jatuh dari lantai 4.
Dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (28/9/2023) sebelumnya sebuah video menampilkan seorang siswi SD tergeletak di halaman sekolah di kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan viral di media sosial.
Siswi berinisial SR tersebut ditemukan tergeletak di halaman sekolah pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Sontak saja sejumlah guru serta karyawan sekolah langsung mengerubungi siswi tersebut untuk melakukan pertolongan.
Belakangan polisi menemukan fakta baru dari kasus terjatuhnya siswi sekolah dasar berinisial SR.
Fakta baru yang ditemukan adalah siswi SD tersebut bukan terjatuh, tetapi melompat ke bawah.
“Korban atas nama SR ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro.
Usai memeriksa tempat kejadian, saksi serta rekaman kamera pengawas, pihak polisi menemukan adanya barang bukti berupa kursi yang digunakan untuk melompat.
“Kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat. Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut,” kata Bintoro.
Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RS Fatmawati Cilandak, Jakarta Selatan, tetapi nyawanya tak tertolong, kemudian korban dinyatakan meninggal.
Sementara itu berdasarkan kesaksian dari Jafar Mursahid selaku paman korban menyebutkan bahwa SR menjadi korban bullying sebelum melompat dari lantai 4.
“Kejadiannya itu siang. Dia merasakan di-bully, setelah dia marah, langsung ke kamar mandi. Setelah dinasehati sama gurunya, dia masuk kamar mandi, jejeritan,” kata Jafar Musahid selaku paman korban.
Teman-temannya sudah berusaha mencegahnya untuk loncat, tetapi SR tetap melompat dari pinggir lantai 4 sekolah.
“Habis dia jejeritan, dia ambil bangku sekolah. Sama temennya dicegah, tetapi dia langsung ambil bangkunya ke pinggir, langsung melompat,” imbuhnya.
Jafar juga mengungkapkan jika korban dikenal sebagai sosok yang ceria dan juga pintar, ia menyebut jika SR kerap marah apabila bagian tubuhnya disentuh oleh teman laki-lakinya.
“Orangnya pintar. Orangnya enggak pernah keluar. Selalu di dalam. Dia kalau ditanya juga senyum. Dia memang orangnya sistemnya punya harga diri. Jadi kalau dipegang badannya dia juga marah,” ungkap Jafar.
Pihak kepolisian sendiri masih menyelidiki kasus dugaan bunuh diri dari siswi SD tersebut apakah benar akibat bullying atau bukan. Sejauh ini empat orang saksi sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
“Sejauh ini kami belum dapat (soal bullying), kami dalami dulu. Belum ada dugaan sementara, intinya kami masih mendalami peristiwa ini,” kata Bintoro.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda