banner 728x250
News  

Siswi SD Alami Kebutaan Karena Dicolok Tusuk Bakso, Pihak Medis: Tidak Ditemukan Bekas Kekerasan

Hasil pemeriksaan dokter spesialis terkait siswi SD yang ditusuk kakak kelas hingga alami kebutaan. FOTO: Pexels.com/Pixabay
Hasil pemeriksaan dokter spesialis terkait siswi SD yang ditusuk kakak kelas hingga alami kebutaan. FOTO: Pexels.com/Pixabay
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com — Hasil pemeriksaan medis SAH, siswi kelas 2 SD yang buta matanya akibat dicolok tusuk bakso oleh kakak kelas, menunjukkan bahwa kebutaannya bukan disebabkan oleh kekerasan.

Dikutip oleh Tuturpedia.com melalui akun Twitter @kegblgnunfaedh, Polres Gresik memperlihatkan hasil pemeriksaan tersebut, yang dilakukan oleh Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya.

Hasil pemeriksaan medis tersebut menunjukkan bahwa kebutaan yang dialami oleh SAH bukan disebabkan oleh luka ataupun kekerasan.

Hal ini dikonfirmasi oleh dokter spesialis mata dari RSUD Ibnu Sina Surabaya, dr. Bambang Tuhariyanto Sp. M.

“Dari pemeriksaan fisik makro tidak ditemukan kelainan apapun, mulai bekas luka tidak ada. Juga tidak ditemukan bekas terjadi kekerasan, maupun bekas darah dan kelainan saraf,” ujar dr. Bambang.

Menurut Bambang, penyebab kebutaan tersebut adalah penyebab yang terjadi karena katarak, buta warna dan sebagainya.

Maka jika penyebab kebutaan tersebut alami terjadi, hal itu sudah di luar kewenangan pihak medis.

Bambang juga menyebutkan bahwa kondisi SAH sebenarnya sudah hampir buta, bahkan sebelum kekerasan itu menimpanya.

“Salah satu contoh buta warna. Seperapa jelek, kondisi korban saat ini hampir buta,” ucap Bambang.

Peristiwa kekerasan ini terjadi pada Senin (7/8/2023). Seorang kakak kelas dari SAH meminta uang kepadanya, tetapi SAH menolak memberikan uang.

Akibatnya, kakak kelas itu menyiksa SAH dengan mencolok matanya dengan tusuk bakso. Wajah SAH ditutupi tangan, kemudian dicolok menggunakan tusuk bakso dari atas ke bawah.

Mata korban bahkan mengeluarkan darah hingga mengotori seragam putihnya.

Rekaman CCTV pada hari itu sudah terhapus. Diduga hilangnya rekaman ini dikarenakan kapasitas memori DVR CCTV yang hanya mampu merekam selama 12 hari terakhir.

Rilisnya hasil pemeriksaan medis SAH ini membuat netizen heran. Pasalnya, kekerasan tersebut benar-benar terjadi secara liar dan nyata mengenai mata korban.

Kebutaan itu dilakukan secara sengaja oleh orang lain, bukan karena sebab alami seperti yang disebutkan dr. Bambang sebelumnya.

Selebihnya, netizen berharap ada kejelasan di balik kasus ini, dan keadilan hukum Indonesia berpihak kepada SAH dan keluarganya.***

Penulis: Ainusshoffa Rahmatiah

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses