Tuturpedia.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan singgung gaya kepemimpinan eks Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Pria berusia 76 tahun ini menilai Bambang Susantono selaku eks Kepala Otorita IKN belum mampu mengambil keputusan dengan cepat dan akurat guna mempercepat pembangunan IKN.
Kritikan terhadap gaya kepemimpinan eks Kepala Otorita IKN ini ia sampaikan saat menghadiri acara talkshow berjudul “Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marinves” di Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
Luhut mengatakan bahwa IKN sebenarnya memiliki semua undang-undang yang dibutuhkan untuk menjadi satu organisasi yang kuat.
“Sebenarnya menurut saya IKN itu, kalau menurut saya itu semua undang-undang yang dibutuhkan untuk menjadi satu organisasi kuat itu dia punya. Kasarnya dia bikin keputusan apa, jalan gitu,” ujar Luhut.
Ketika disinggung soal kemungkinan adanya overlap antara Kepala Otorita IKN dan Kementerian ATR, ia membantah tegas tak ada masalah overlap.
“Gak ada yang overlap. Semua itu menyangkut leadership aja. Ya kita kan gak usah bicara aib orang lah,” ujarnya.
Saat ditanya MC mengenai permasalahan lebih dari 200 hektar lahan IKN bermasalah, dan juga tidak adanya investasi yang masuk untuk IKN, Luhut menyebut bahwa kepemimpinan eks Kepala Otorits IKN tersebut tak bisa membuat keputusan dengan cepat.
“Sebenarnya ada sesuatu yang menurut saya harusnya jauh lebih cepat penyelesaian di sana. Tapi enggak bisa membuat keputusan, ya enggak jalan-jalan,” kritiknya.
Ia juga sempat menyinggung soal pembebasan lahan yang tidak jalan saat masih di bawah kepemimpinan Bambang dan Dhony.
“Seto (Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto) itu yang pelaksana mengenai pembebasan tanah di sana, memang ya enggak jalan saja,” ujar Luhut.
Lebih lanjut, dia membuat perumpaman pada gaya kepemimpinan Bambang dan Dhony yang seharusnya mirip seperti orang sedang makan dan menurutnya sebagai pemimpin bertugas mencampur makanan dengan benar dan berani ambil resiko.
“Kita makan kadang sendok tidak pas kan masalah, tetapi makanan sudah ada ya lu campur dong yang benar, itu tugas kau sebagai pemimpin, harus berani dong ambil resikonya,” tuturnya.
Ia juga sempat mengaku kesal dengan kaya kepemimpinan eks Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN tersebut.
“Lu sudah punya kewenangan semua dilakukan dong. Saya kesal aja lihatnya,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda