Tuturperdia.com – Menjadi seorang ibu memang merupakan sebuah perjalanan istimewa. Meski begitu, pengalaman tersebut tidak selalu langsung terasa menyenangkan dan berharga bagi beberapa ibu.
Tak sedikit ibu yang justru merasakan stres, kelelahan, rasa sakit, hingga perubahan emosi setelah melahirkan. Kondisi seperti ini biasa disebut sebagai baby blues.
Apa Itu Baby Blues?
Berdasarkan data March of Dimes yang dikutip dari laman Healthline, 80 persen ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Artinya, 4 dari 5 ibu baru mengalaminya.
Kondisi ini mengacu pada periode pendek setelah persalinan yang umumnya didominasi oleh rasa sedih, kecemasan, stres, dan perubahan mood yang mendadak atau mood swings.
Kondisi ini biasanya terjadi dalam beberapa hari setelah persalinan. Bagi ibu yang mengalami proses persalinan yang sulit, baby blues bahkan bisa datang lebih cepat.
Meskipun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, perubahan hormon yang fluktuatif dan ekstrem dinilai sebagai pemicu yang dominan.
Tak hanya itu saja, ibu yang baru saja melahirkan biasanya kurang tidur atau tidak bisa beristirahat secara teratur.
Ditambah dengan perubahan gaya hidup karena kehadiran buah hati, risiko serangan baby blues pun jadi makin meningkat.
Seperti Apa Gejala Baby Blues?
Gejala baby blues bisa terjadi mulai dari 2 hingga 3 hari setelah kelahiran buah hati. Sering kali, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya sekitar 10 sampai 14 hari pasca persalinan.
Tanda-tanda baby blues yang dialami seorang ibu tidak selalu sama seperti yang dirasakan ibu lainnya. Meski demikian, beberapa gejala baby blues yang umumnya ditemui seperti:
- Menangis tanpa diduga karena hal-hal kecil.
- Lebih mudah marah atau mengalami mood swings.
- Merasa tidak dekat atau tidak punya ikatan apapun dengan bayi.
- Merasakan kerinduan dengan kehidupan sebelum memiliki bayi.
- Merasa khawatir atau cemas yang berlebih tentang kesehatan dan keamanan bayi.
- Mengalami insomnia atau susah beristirahat meskipun kelelahan.
- Kesulitan berpikir dengan jelas atau membuat keputusan sederhana.
Cara Mengatasi Baby Blues
Sampai di sini, bisa kamu simpulkan bahwa baby blues merupakan kondisi yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Meski begitu, cara setiap ibu dalam melalui periode ini tidaklah sama.
Ada ibu yang bisa dengan mudah menyesuaikan rutinitas dan gaya hidup pasca melahirkan sehingga ia bisa melalui masa-masa menjadi ibu dengan lebih tenang dan mudah. Sementara itu, ada yang justru mengalami hal sebaiknya.
Terlepas dari itu, periode pasca persalinan tidaklah mudah sehingga sebagai ibu, kamu harus bisa menjaga diri dengan baik.
Ketika kamu merasa kesulitan melalui periode baby blues, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Usahakan untuk tidur sesering mungkin
Kamu mungkin merasa gatal ingin bebersih rumah saat si kecil tidur. Akan tetapi, kamu juga butuh istirahat sebanyak buah hatimu.
Maka dari itu, tidurlah ketika sang bayi tidur agar kamu punya cukup waktu untuk beristirahat.
2. Minta bantuan pada orang di sekitar
Fokuskan sebagian besar waktu dan tenagamu untuk mengurus si kecil yang baru saja lahir.
Sedangkan, untuk tugas-tugas lainnya seperti memasak atau bebersih rumah, kamu bisa minta tolong pada orang-orang di sekitar yang dekat denganmu, termasuk suami atau anggota keluarga lainnya.
3. Jaga pola makan
Beri tubuhmu asupan makanan yang sehat dan kaya nutrisi untuk dirimu dan si kecil.
Selain itu, sempatkan untuk menghabiskan waktu sejenak di luar rumah agar kamu bisa mendapatkan udara segar.
4. Curhat dengan support system-mu
Ketika mengalami baby blues, kamu tidak harus mengobrol atau curhat dengan terapis.
Kamu juga bisa meluapkan isi hati dan perasaanmu dengan sahabat atau anggota keluarga yang paling dekat denganmu.
5. Lakukan hal yang kamu suka
Ketika menjadi ibu, kamu mendedikasikan waktumu setiap hari bukan hanya untuk dirimu, tapi juga buah hati.
Tak heran jika kamu merasa burnout hingga memengaruhi kondisi emosional.
Salah satu cara yang bisa kamu coba adalah melakukan hobi atau hal yang selama ini kamu suka, bahkan meskipun hanya untuk 10 atau 20 menit setiap harinya.
6. Bicarakan dengan pasangan
Ingat bahwa buah hatimu juga buah hati pasanganmu. Daripada hanya mengharapkan pasangan untuk membantu atau menemani tanpa diminta, kamu bisa bicarakan apa saja hal-hal yang perlu kalian lakukan bersama setelah kelahiran buah hati.
Apalagi jika kalian adalah pasangan yang baru pertama kali jadi orang tua.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda















