Tuturpedia.com – Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming menuai sentimen negatif usai sikap yang ia tunjukkan dalam debat cawapres 2024 kedua pada Minggu (21/1/2024) di JCC Senayan, Jakarta.
Putra sulung Jokowi, Gibran dinilai tidak beretika dan merendahkan lawan bicara kala menanggapi jawaban Mahfud MD tentang greenflation atau inflasi hijau.
Gibran seolah memperagakan dengan cara membungkukkan kepala seperti sedang mencari sesuatu.
“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” ujar Gibran.
Tak seperti banjir pujian pada debat cawapres 2024 pertama, kali ini Gibran justru memperoleh tanggapan negatif dari penonton debat.
Hal itu tak lepas dari keramaian netizen di media sosial yang menilai bahwa Gibran tidak sopan.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid (putri Presiden RI ke-4) turut menyayangkan sikap Gibran tersebut. Terlebih, aksinya dilakukan berulang kali.
“Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain,” tulis akun X @AlissaWahid pada Minggu (21/1/2024).
Lebih lanjut, Alissa mengomentari postingan politikus Tsamara Amany di media sosial X.
“Mengapa kalau anak muda yang keras dan kritis selalu dianggap tidak sopan? Tetapi jika yang melakukan itu adalah orang tua ke anak muda selalu dianggap biasa saja dan kita sebagai anak muda diminta menerima seolah itu sesuatu yang biasa saja. Apakah ini tidak standar ganda?” tanya Tsamara di akun X @TsamaraDKI.
“Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?” komentar Alissa ke Tsamara.
Beragam Komentar Netizen dan Tokoh di Media Sosial soal Sikap Gibran
Akun media sosial X lainnya, yakni @indopolitiko ikut membalas cuitan Alissa Wahid yang menilai sikap Gibran di debat cawapres 2024 terlihat berbeda dari sebelumnya.
“Seseorang yang lahir dari pelanggaran etika, akan tidak memahami etika,” tulisnya.
“Tengil beda dengan melecehkan dan meremehkan lawan debatnya. Gibran tidak punya rasa menghormati kepada paslon lainnya, jadi songong, #ShameOnYouGibran,” kata akun @Sal***.
“Bocil sama sekali tak berkualitas, dia pikir urusan bangsa cuma sebatas tebak kata,” tulis akun @by***.
“Dia sudah yakin akan menang. Seluruh perangkat negara mulai dari presiden, menteri-menteri sampai perangkat desa dan yang di bawahnya sudah dikuasai. Jadi sikap melecehkan ini keniscayaan saja,” kata akun @lab***.
“Ngeri membayangkan kepemimpinan eksekutif dijalankan dengan tendensi merendahkan kepakaran dan ada tanda-tanda berkiblat pada gestur ngab-ngab darggh jokes. Ya Allah selamatkan bangsa ini,” ucap akun @mar***.
Sejarawan JJ Rizal pun ikut menyorot sikap Gibran, menurutnya dinilai tidak memiliki pengetahuan dan logika yang kuat.
“Kritik yang pedas memerlukan pengetahuan yang luas, sinisme yang tajam datang dari logika yang kuat, duduk soalnya adalah Mas Gibran tekor pengetahuan en defisit logika, alhasil yang keluar ejekan bahkan pelecehan,” ungkap akun @JJRizal.
“Tsamara, yang dilakukan Gibran malam ini, jelas bukan keras dan kritis. Twit ini memperlihatkan kamu sudah kehilangan akal sehat dan sengaja membutakan diri. Lebih dari itu, kamu sedang sengaja memanipulasi dengan mengatasnamakan anak muda,” cuit akun @okk***.
“Citra politisi muda yang penuh sopan santun dan beradab yang dibangun selama bertahun-tahun melalui gestur sering menunduk dan salim kepada banyak tokoh yang lebih tua hancur lebur begitu saja melalui debat satu malam,” ujar akun @Agu***.***
Penulis: Annisaa Rahmah