Tuturpedia.com – Sebanyak 7.783 aparat gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dikerahkan untuk mengamankan situasi putusan hasil sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, pada Senin (22/4/2024).
Dikutip Tuturpedia.com pada Senin (22/4/2024)m Menurut Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, pihaknya sudah mengerahkan aparat gabungan tersebut sejak tadi malam.
“Jadi terkait dengan pelaksanaan putusan dari MK ini, personel gabungan TNI-Polri sebanyak 7.783 sudah disiagakan sejak tadi malam,” ujar Kombes Susatyo.
Pengamanan juga bukan hanya dilakukan di Gedung MK, namun juga di beberapa titik seperti KPU, Bawaslu, dan DPR.
Pihaknya juga sudah melakukan monitoring di semua kawasan Monas, Jakarta Pusat mulai pukul 08.00 WIB.
“Untuk di kawasan Monas sendiri sebanyak 5.250 dan sisanya berada di objek-objek KPU pemilu lainnya, KPU, Bawaslu termasuk DPR juga, di berbagai sentra ekonomi yang kami tempatkan. Mulai tadi malam juga kami sudah memonitor semua kawasan Monas ini dan mulai pagi hari ini pukul 08.00,” lanjutnya.
Guna menghindari kemacetan, Kombes Susatyo mengatakan sudah melakukan pengalihan arus sehingga kepadatan terjadi di Jalan Juanda maupun di seputaran kawasan Monas.
“Untuk ruas jalan ya sepanjang Merdeka Utara, Merdeka Barat sudah dilakukan pengalihan arus sehingga kepadatan terjadi pada ruas Jalan Juanda maupun di seputaran kawasan monas,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat yang ingin menyampaikan pendapatnya bisa melakukannya dengan tertib.
“Tentunya kami berharap masyarakat yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum, baik nanti di Patung Kuda semua kegiatan akan dilaksanakan di Patung Kuda. Kami harapkan bisa tertib kemudian menghormati hak masyarakat lainnya,” tuturnya.
Kapolres Jakarta Pusat ini juga berharap semuanya berjalan lancar dan aman baik dari mulai sidang pembukaan hingga penutupan.
“Kita berharap sejak nanti pembukaan sidang, sampai nanti penutupan semuanya bisa berjalan aman termasuk juga aksi-aksi pada hari ini di kawasan Monas,” harapnya.
Pria kelahiran 24 November 1977 itu mengatakan tak dapat memastikan pengalihan arus akan dilakukan sampai kapan.
“Nanti masa sudah mencair, ya, sudah mencair dari Patung Kuda maka akan segera kita akan penormalan,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.