Indeks
Health  

Sidak ke RSUD dr. Soetijono Blora, Bupati Minta Warga Jaga Kesehatan

Bupati Blora sidak RSUD dr. Soetijono Blora. Foto: Humas Pemkab Blora

Jateng, Tuturpedia.com – Dengar ada lonjakan pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Soetijono Blora, Bupati Blora Arief Rohman lakukan inspeksi mendadak (sidak) dan meminta warga waspadai penyakit ini.

Tentunya permintaan kewaspadaan tersebut bukan tanpa alasan, sebab dari sidaknya tersebut ditengarai kerena rata-rata para pasien berkeluh demam dan dicurigai Demam Berdarah Dengue (DBD).

Tak hanya itu, dalam sidaknya tersebut Bupati juga didampingi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat.

Dia menemui beberapa pasien dan menyemangati para tenaga kesehatan di rumah sakit setempat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.  

Momen Bupati Blora menemui pasien IGD. Foto: Humas Pemkab Blora

”Akhir-akhir ini IGD RSUD dr. Soetijono Blora ternyata pasiennya penuh. Kebanyakan mengeluh demam dan mengarah ke demam berdarah,” ucap Arief Rohman.

Oleh karena itu, Bupati Blora meminta para tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien.

“Untuk itu kami minta para dokter dan nakes meningkatkan pelayanan. Ikan sepat, ikan gabus dan ikan lele. Bekerja cepat, kerja bagus, tidak bertele-tele,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat menyatakan bahwa pasien yang memenuhi IGD RSUD dr. Soetijono Blora tidak semuanya menderita Demam Berdarah. 

“Namun demikian, memang akhir-akhir ini ada peningkatan kasus DBD. Untuk itu warga harus waspada,” ungkapnya.

Lebih lanjut pihaknya, juga mengatakan selama ini dari Dinkes selalu gerak cepat ketika ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu.

Seperti baru-baru ini, sebanyak 90 rumah di Kelurahan  Tegalgunung, Blora Kota,  di-fogging setelah ditemukan adanya kasus DBD. 

Hanya saja, diingatkan bahwa kegiatan fogging tersebut bertujuan untuk mengendalikan vektor penyakit khususnya nyamuk, yang hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk. 

Justru yang paling efektif,  masyarakat diimbau untuk giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan melakukan 3M plus.  Dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan terus meningkatkan terutama di musim hujan. 

Selain itu, Dinkes telah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas yang ada di Blora, untuk melakukan sejumlah kegiatan demi pencegahan. Di antaranya adalah melakukan fogging atau pengasapan, termasuk menggiatkan PSN.   

”Termasuk melakukan penyuluhan kesehatan, PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala), PE kasus & PSN dengan 3 M rutin tiap seminggu sekali,” bebernya.

Untuk diketahui bahwa kasus DBD di Blora selama 2023 terdapat 266 kasus, dan 12 di antaranya meninggal dunia.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Blora mengingatkan warga untuk waspada dengan serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mengingat cuaca tidak menentu akhir-akhir ini dan cenderung intensitas hujan tinggi. 

10 dari 16 kecamatan yang ada di Blora memiliki angka kasus DBD cukup besar. Di antaranya adalah Kecamatan Blora 37 kasus, Ngawen 29, Kunduran 25, Kecamatan Tunjungan ada 26 kasus.

Selanjutnya, Kecamatan Cepu 23 kasus, Randublatung 23, Japah 17, Bogorejo 12, dan Kecamatan Banjarejo ada 12 kasus.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version