banner 728x250
News  

Setelah Pemerintah Resmi Tutup TikTok Shop, Kini Pedagang Tanah Abang Minta Platform Belanja Online Lainnya Juga Dihapus 

Setelah TikTok Shop, pedagang Tanah Abang meminta pemerintah hapus Shopee dan Lazada. FOTO: Instagram.com/folkshitt
Setelah TikTok Shop, pedagang Tanah Abang meminta pemerintah hapus Shopee dan Lazada. FOTO: Instagram.com/folkshitt
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pendapatan para pedagang di Tanah Abang masih anjlok meskipun pemerintah sudah menutup TikTok Shop.

Kini para pedagang kembali meminta pemerintah menutup platform belanja online lainnya.  

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber pada Selasa (10/10/2023), para pedagang di Tanah Abang meminta agar platform E-commerce lainnya dihapus.

Para pedagang ini merasa jika platform online lainnya juga ikut dalam membuat rugi dan turunnya omzet di toko mereka.

Lebih lagi menurut mereka, harga barang di toko online seperti Shopee dan Lazada jauh lebih murah sehingga para pembeli jauh lebih senang belanja online dibanding beli langsung di pasar. 

Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kini memang jauh lebih senang belanja melalui online selain harganya jauh lebih murah juga dirasa lebih praktis dan anti ribet. 

Berdasarkan data dari We Are Social menunjukkan jika kurang lebih 178.9 juta masyarakat Indonesia sudah beralih ke belanja online sejak 2022. 

Menurut Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) bahkan memperkirakan jika transaksi bisnis e-commerce mencapai 700 triliun pada 2023. 

Dalam sebuah postingan yang beredar di media sosial, para pedagang di Pasar Tanah Abang ini memasang selembar karton yang bertuliskan permohonan pada pemerintah untuk menghapus Lazada dan juga Shopee. 

“Tolong hapuskan, TikTok Shoop, Lazada, Shoopee,” tulis pedagang Tanah Abang lainnya di lapak mereka.

Sikap yang dilakukan pedagang Pasar Tanah Abang tersebut lantas mengundang banyak sekali kritikan dari warganet. 

“Setau saya, Tiktok tutup dengan alasan perizinan. Yang lain? Beda cerita. Gak ada OL Shop juga belum tentu orang mau belanja di Tanah Abang,” tulis warganet di akun twitter atau X @aries******

“SDM rendah, pikiran gamau maju, teknologi akan berekmbang terus, kalo kitanya gamau ngikutin teknologi ya bakal kesusahan sendiri. Untuk tutup semua platform bukanlah solusi,” tulis netizen di akun @dea******

“Harus tahu konteks dihapusnya dulu karena apa bang. Nggak ujug2 main hapus aja. Itu mah mau enak sendiri. Egois namanya. E-commerce seperti shopee dll itu bantu banget buat aku yang dari Sumatra ini. Kalau misal tiba2 pengen bakpia, bisa beli. Gak mesti ke Jogja dulu,” tulis warganet lainnya di akun @meng******

“Orang ga mau belajar ya begini. Maunya enak doang. Gaptek sendiri, marah2 sendiri aneh,” warganet akun @fierza***** juga ikut berkomentar. 

“Terus kalau dihapus marketplace lainnya emang bisa jamin dapat menampung para pekerja yang nantinya terkena dampak akibat di hapusnya marketplace tersebut seperti kurir, team packing, dan lain-lain yang bekerja disitu??? Hmm angka pengangguran di Indonesia sudah besar loh,” tulis warganet di akun @rahm******

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses