Indeks

Setelah 20 Tahun, Jepang Upgrade Uang Kertasnya dengan Hologram 3D!

Jepang rilis uang baru dengan hologram 3D. Foto: x.com/japan
Jepang rilis uang baru dengan hologram 3D. Foto: x.com/japan

Tuturpedia.com – Jepang telah menerbitkan uang kertas baru dengan desain ulang menampilkan hologram 3D yang dimaksudkan untuk menghalangi pemalsuan uang. Uang kertas dengan desain terbaru ini terbit setelah 20 tahun lamanya Jepang menggunakan uang kertas dengan desain lama. 

Pada hari Rabu (3/7/2024), Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan uang kertas 10.000 yen, 5.000 yen, dan 1.000 yen yang didesain ulang ditujukan untuk memberikan penghormatan untuk para tokoh kapitalisme Jepang, kesetaraan perempuan, serta inovasi ilmiah.

“Wajah mereka yang mewakili kapitalisme Jepang, pemberdayaan perempuan dan inovasi teknologi ada dalam rancangan undang-undang baru ini. Saya berharap masyarakat akan menyukai undang-undang baru ini dan akan membantu memberi energi pada perekonomian Jepang,” kata Perdana Menteri, Fumio Kishida dalam sebuah acara.

Dikutip Tuturpedia dari laman Al Jazeera, Kamis (4/7/2024), pada uang kertas 10.000 yen menampilkan gambar Eiichi Shibusawa, yang merupakan seorang industrialis dan pejabat pemerintah yang berjasa dalam mendorong modernisasi ekonomi Jepang selama era Meiji.

Di uang kertas 5.000 yen bergambar Umeko Tsuda, yang merupakan pionir pendidikan perempuan yang mendirikan cikal bakal Universitas Tsuda di Tokyo.

Sementara itu, di uang kertas 1.000 yen menggambarkan Shibasaburo Kitasato, yang merupakan seorang ahli bakteriologi yang membantu mengembangkan metode untuk mencegah tetanus dan difteri.

Langkah pembaharuan uang kertas Jepang ini merupakan salah satu langkah Pemerintah Jepang saat perekonomian Jepang memasuki fase pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam tiga dekade.

Diketahui, perusahaan-perusahaan besar menaikkan upah pekerja pada tingkat tercepat dalam 33 tahun, namun inflasi yang berkepanjangan, yang disebabkan oleh melemahnya mata uang yen dengan cepat, membuat konsumsi dan bisnis di Jepang menjadi lesu.

Setelah uang kertas terbaru dirilis, uang yang ada akan tetap digunakan, namun stasiun kereta api, tempat parkir, dan toko ramen berupaya memperbarui mesin pembayaran. Hal ini dilakukan karena saat ini Pemerintah Jepang terus mendorong konsumen dan dunia usaha untuk menggunakan lebih sedikit uang tunai dalam upayanya mendigitalkan perekonomian.

Meski begitu, Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda mengatakan bahwa uang tunai akan terus menjadi hal yang penting meskipun negara tersebut telah beralih ke pembayaran digital.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version