Tuturpedia.com – Hasil imbang 1-1 yang diperoleh PSG kala melawat ke Signal Iduna Park, Rabu (13/14), berhasil membawa Kylian Mbappe dan kawan-kawan melanjutkan kompetisi ke babak 16 besar Liga Champions.
Sejatinya, PSG tetap bisa lolos meskipun hanya meraup hasil seri melawan Borussia Dortmund, yang sudah lebih dulu dipastikan lolos ke babak 16 besar pada matchday 5.
Bahkan, skenario lolosnya PSG sebagai runner-up Grup F terbilang enteng.
Selain mendapatkan minimal hasil seri, PSG juga harus berharap bahwa pertandingan antara Newcastle dan AC Milan di St. James’ Park berakhir seri juga.
Pasalnya, Newcastle merupakan kompetitor utama PSG dalam memperebutkan posisi runner-up grup, yang “berhadiah” tiket ke fase knockout.
Alasannya adalah keunggulan head-to-head Newcastle, yang pernah mengalahkan PSG pada matchday 2 di St. James’ Park dengan skor 4-1.
Berkat kemenangan AC Milan, skuad Les Parisiens pun berhasil menyusul ke babak 16 besar meskipun hanya mendapatkan hasil imbang.
Rekor bagi Warren Zaire-Emery
Alih-alih berjalan melempem, pertandingan malam tersebut justru berlangsung kompetitif.
Sepanjang babak pertama, baik tuan rumah maupun tim tamu sama-sama mendapatkan berbagai peluang emas.
Hanya saja, keberuntungan belum berpihak pada salah satu klub sehingga babak pertama pun berakhir tanpa gol.
Hingga akhirnya Karim Adeyemi memecahkan kebuntuan pada menit ke-51 lewat golnya yang memberikan keunggulan bagi sang tuan rumah.
Meski demikian, tak butuh waktu lama bagi PSG untuk mencetak gol balasan.
Hanya lima menit berselang, Warren Zaire-Emery berhasil membobol gawang Dortmund dan menyamakan kedudukan.
Gol tersebut, yang dicetak lewat assist efektif Mbappe, membawa Zaire-Emery menorehkan rekor pribadi di malam itu.
Pasalnya, pemain berkebangsaan Prancis tersebut menjadi pemain Prancis termuda yang mencetak gol di Liga Champions. Pada malam tersebut, ia baru berusia 17 tahun 280 hari.
PSG: Harus Lolos, Apapun Caranya
Lolosnya PSG tentu saja mengobarkan semangat para pemain. Pada wawancara pasca pertandingan, Marquinhos mengungkapkan bagaimana klub bersikap realistis meskipun target lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup tidak tercapai.
“Tujuan utamanya adalah berada di peringkat pertama grup, namun kami harus tetap realistis. Penting untuk lolos, bagaimanapun caranya,” ungkap bek asal Brasil tersebut.
“Dari sekarang sampai babak berikutnya, kami akan harus mempersiapkan diri dengan baik dan lebih baik karena lawan-lawan besar akan menghadang. Penting untuk meningkatkan penampilan kami dalam pertandingan tandang,” lanjutnya, sembari menanggapi catatan kekalahan PSG dalam dua pertandingan tandang terakhir.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda















