Tuturpedia.com – Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel di wilayahnya telah menyebabkan kurang lebih 500 orang tewas. Korban jiwa tersebut termasuk 35 anak-anak dan 58 wanita.
Bukan hanya itu, serangan tersebut juga menyebabkan 1.645 orang lainnya terluka dan ribuan orang dilaporkan telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pada hari Jumat (20/9/2024) pagi, Daniel Hagari, Juru Bicara Militer Israel, memang telah memperingatkan orang-orang yang tinggal di Lebanon Selatan dan Timur untuk meninggalkan rumah mereka. Hal ini dikarenakan serangan udara terhadap pejuang dan posisi Hizbullah diperkirakan akan meningkat dan meluas.
Selain itu, warga di wilayah Lebanon Selatan juga menerima pesan dalam bahasa Arab yang memerintahkan mereka untuk menjauh dari lokasi penyimpanan senjata yang diketahui dikuasai oleh Hizbullah untuk meminimalkan serangan yang akan terjadi.
Dikutip dari laman NPR, Selasa (24/9/2024), para analis menilai bahwa serangan yang telah meningkat sejak Selasa, 17 September 2024 kemarin merupakan serangan udara Israel terbesar di Lebanon sejak perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Israel dan Hizbullah telah saling serang di perbatasan Israel-Lebanon sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023. Pimpinan Hizbullah mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Sementara itu, Israel mengatakan bahwa mereka memerangi Hizbullah untuk mencegah serangan di Israel Utara yang serupa dengan serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel Selatan.
Daniel Hagari menuturkan bahwa pasukan Israel sejauh ini telah menyerang 1.300 target Hizbullah dan menghancurkan rudal jelajah, roket jarak pendek, pesawat tak berawak serang, dan persenjataan lainnya.
Serangan tersebut dilaporkan telah merusak beberapa bangunan di dalam wilayah berpenduduk di selatan Lebanon.
Sementara itu, dari sisi Hizbullah, kelompok yang dinilai sebagai kelompok teroris oleh AS ini telah menembakkan ratusan roket ke Israel dalam beberapa hari terakhir, menyusul ledakan ribuan pager dan walkie-talkie milik anggota Hizbullah minggu lalu.
Hal tersebut dibenarkan oleh pemimpin Hizbullah yang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa mereka menargetkan puluhan roket ke sebuah pos militer Israel di Israel Utara.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah