Tuturpedia.com – Pada Mei ini, Israel terus membombardir berbagai daerah di Palestina. Salah satunya adalah serangan udara yang menyasar salah satu rumah yang berada di dekat guest house MER-C di Kota Rafah di Jalur Gaza Selatan pada Jumat (17/5/24).
Dikutip dari akun X MER-C Indonesia, Minggu (19/5/24) diketahui serangan udara tersebut menyasar rumah dekat guest house MER-C sekitar pukul 20.53 malam waktu Indonesia atau 16.53 waktu gaza.
Serangan terjadi ketika Tim MER-C Pusat Jakarta sedang menghubungi salah satu relawan di Gaza. Akun tersebut juga membagikan sebuah video yang memperlihatkan bagaimana serangan tersebut menyasar sebuah rumah.
Atas adanya serangan tersebut, pihak MER-C mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa. MER-C juga telah berkoordinasi dengan EMTCC WHO di Gaza dan Cairo serta Kemenlu RI terkait situasi ini. Seluruh relawan juga sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Alhamdulillah semua relawan selamat dan dalam kondisi baik. Namun, beberapa bagian guest house mengalami kerusakan dampak getaran. Saat ini semua relawan sudah dievakuasi ke Guest House MER-C yang baru di daerah Almawasi,” tulis akun @mercindonesia.
Bulan ini, Israel diketahui tengah meningkatkan serangannya ke beberapa wilayah di Gaza, Palestina. Tentara Israel merebut dan menutup perbatasan Rafah di sisi Palestina yang melintasi antara Jalur Gaza dan Mesir yang merupakan pintu masuk penting bagi bantuan di Gaza selatan.
Akibatnya, Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, obat-obatan dan pasokan penting lainnya karena Israel menghambat pengiriman bantuan. PBB terus mendesak Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza melalui penyeberangan darat.
Untuk sementara waktu, PBB telah setuju untuk membantu menerima bantuan dan mengatur pengirimannya ke Gaza dari dermaga terapung.
Dermaga terapung sementara tersebut merupakan upaya Amerika untuk melancarkan pengiriman bantuan ke Gaza. Pengiriman bantuan pertama mencakup 88.000 kaleng makanan dari Rumania.
Selain itu, serangan yang mengarah ke Rafah dan Jabalia juga menyebabkan ratusan ribu warga sipil kembali mencari tempat yang lebih aman untuk menetap.
Hingga saat ini, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina. Hal ini menggerakkan ribuan orang di seluruh dunia untuk menyerukan aksi anti-genosida dan menuntut adanya gencatan senjata permanen.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda