Tuturpedia.com – Serangan bom Israel kembali dilayangkan ke jalur Gaza pada 27 Oktober 2023 malam waktu setempat.
Bukan hanya dari jalur udara, Israel mengintensifkan serangan bom melalui jalur darat dan laut.
Sayangnya, serangan bom yang dilakukan kemarin ini menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Layanan komunikasi seperti telepon dan internet seketika runtuh dan terputus di wilayah Palestina.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka benar-benar kehilangan kontak dengan ruang operasinya di Gaza dan semua tim yang beroperasi di lapangan.
Dikutip dari laman Aljazeera, Sabtu (18/10/23) Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel meningkatkan serangan udara secara signifikan dan pasukan darat memperluas aktivitas mereka di Gaza.
Dia mengatakan kepada penduduk Kota Gaza untuk pindah ke selatan pada Jumat malam, ketika serangan Israel yang semakin meningkat menghantam jalur tersebut.
Serangan pada hari itu dapat dikatakan sebagai serangan terburuk yang pernah dilakukan militer Israel.
Ledakan besar terdengar intens di beberapa video yang beredar di dunia maya. Bukan hanya itu, serangan di bagian utara Gaza ini juga menyebabkan masyarakat menggunakan pengeras suara masjid untuk berkomunikasi.
Seperti video yang dibagikan oleh akun X @missfalasteenia, yang menampilkan bagaimana masyarakat Palestina berkomunikasi dengan pengeras suara di malam hari.
Video yang memperlihatkan intensitas serangan bom di Gaza bagian utara tersebut juga turut dibagikan oleh akun Instagram @sbeih.jpg pada Jumat malam.
Pada video tersebut menyebutkan jika serangan bom Israel mengarahkan kepada telecom provider (PalTel) Palestina.
Hal tersebut pun dikonfirmasi oleh perusahaan telekomunikasi Palestina Jawwal. Pihaknya mengatakan jika layanan telepon dan internet dengan terpaksa harus dimatikan.
“Kami tidak memiliki internet, kami tidak memiliki sinyal apa pun di ponsel kami, kami benar-benar terisolasi di wilayah ini,” Al Jazeera Tareq Abu Azzoum melaporkan dari Khan Younis di Gaza pada Jumat. Dia menyebutkan warga makin ketakutan.
Peristiwa serangan bom Israel yang terjadi lagi ini pun memancing perhatian para duta besar Palestina di luar negeri, termasuk di Inggris.
“Saya telah mencoba menghubungi keluarga saya di Gaza selama berjam-jam, tetapi tidak berhasil,” kata Husam Zomlot, duta besar Palestina di Inggris.
“Berapa banyak lagi orang yang tidak bersalah: anak-anak, orang tua, dan kakek-nenek yang akan dibunuh sebelum dunia mengambil tindakan?” tanyanya.
Hingga saat ini Israel terus melayangkan serangan bom di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Diketahui, sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.
Bantuan yang baru-baru ini diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan.
Hampir 8.800 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sekitar 70% kematian di Gaza didominasi oleh perempuan dan anak-anak.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda