Tuturpedia.com – Seorang dokter muda meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal usai dirinya panik dituduh maling oleh warga.
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (3/4/2024), sebuah video amatir memperlihatkan ketika polisi mengejar sebuah mobil yang dikendarai oleh dokter muda bernama Dwi Fatimahyen.
Kronologi kejadian bermula saat dirinya menelpon sang orang tua, dia mengaku panik sudah dibuntuti oleh 3 orang pemotor. Menurut sepupunya, Erwin, korban sempat menelepon dan meminta tolong pada ayahnya.
“Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya, Pasiman. Beliau ketakutan saat menelpon orang tuanya,” ungkap Erwin, Senin (1/4).
Korban mengaku ketakutan pada kedua orang tuanya lantaran dibuntuti oleh tiga orang pemotor.
“Pak saya takut, saya dibuntuti orang,” kata Erwin menirukan ucapan Dwi saat menelpon ayahnya.
Kemudian orang tuanya meminta Dwi untuk mengendarai mobil dengan lebih cepat. Namun, 3 pemotor yang membuntutinya itu justru meneriakinya maling.
Teriakan tersebut didengar oleh polisi yang sedang berpatroli dan ikut mengejar korban. Padahal korban bukanlah pencuri.
Korban yang panik dan cemas diteriaki langsung menambah kecepatan laju kendaraan hingga akhirnya menabrak rumah warga di Desa Sekernan, Muaro Jambi.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Jambi, tetapi nyawanya sudah tak bisa diselamatkan. Sementara itu, mobil yang dikendarainya merupakan miliknya beserta dengan surat-surat lengkap.
Ayah korban, Pasiman pun ikut buka suara mengenai tuduhan yang ditujukan pada putrinya itu. Ia tak terima anaknya dituduh sebagai maling bahkan hingga mengalami kecelakaan dan kehilangan nyawanya.
Pasiman pun membantah bahwa putrinya telah mencuri mobil, karena mobil itu miliknya, bahkan dia bisa membuktikan dengan surat-surat lengkap berupa BPKB atas nama Dokter Ika Puji Astuti yang merupakan kakak korban.
“Tidak benar maling, Pak. Mobil ini milik saya, Pak. Buktinya ini BPKB nya atas nama Dokter Ika Puji Astuti. Ini Anak Saya Pak,” ujar Pasiman menunjukkan BPKB.
Selain itu Pasiman juga meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas ini sehingga dapat diketahui siapa yang meneriakkan maling dan mencelakakan anaknya hingga meninggal. Jenazah korban saat ini sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda















