banner 728x250
Health  

Seorang Bidan Diduga Lakukan Malapraktik hingga Pasien Meninggal Dunia, Begini Tanggapan dari Dokter 

Dokter Grandika beri komentar soal bidan Z diduga lakukan malapraktik. Foto: tiktok.com/@dr.grandika
Dokter Grandika beri komentar soal bidan Z diduga lakukan malapraktik. Foto: tiktok.com/@dr.grandika
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan oknum bidan sekaligus lurah di Kota Prabumulih, Sumatra Selatan melakukan malapraktik, menimbulkan respons dari beberapa dokter.

Dikutip Tuturpedia.com, Sabtu (4/5/2024), seorang dokter umum sekaligus konten kreator di TikTok membagikan tanggapannya usai viralnya kasus bidan lakukan malapraktik hingga pasiennya meninggal dunia.

Melalui akun TikTok miliknya @dr.grandika, ia memberikan komentar terkait dugaan malapraktik yang dilakukan oleh seorang bidan di Prabumulih. Dokter umum satu ini menyoroti tiga kejanggalan dalam video yang dilakukan oleh oknum sang bidan. 

Dalam video tersebut, sosok wanita yang mengenakan blazer putih itu tampak mempersiapkan cairan obat yang hendak disuntikkan pada pasiennya. Bidan itu kemudian menyuntikan obat melalui area pinggang bagian belakang. 

Kejanggalan pertama yang disoroti olehnya ialah bidan sekaligus Lurah Prabumulih yang melakukan rawat inap. 

“Yang pertama, dia melakukan rawat inap,” ucap dokter Grandika dalam video.

Seperti yang diketahui, pasien atau korban memang diminta untuk dirawat saat datang diperiksa dengan keluhan sakit mag. 

Tak hanya itu saja, kejanggalan lainnya yang ikut menjadi sorotan ialah mengenai bidan dengan inisial Z ini yaitu mencampurkan beberapa jenis obat untuk disuntikkan pada sang pasien. 

Dokter yang kerap membuat konten seputar kesehatan ini mempertanyakan dosis yang digunakan oleh sang bidan. Terlebih jika melihat ukuran spuit suntikan yang sangat besar dalam video. 

“Yang kedua, kamu lihat ya itu obatnya yang dipakai berapa ampul ya, wih gila-gilaan,” sambungnya.

Lebih parahnya lagi, menurut dokter yang memiliki nama lengkap Dr. Grandika Andromeda ini, oknum bidan tidak menerapkan sterilisasi yang seharusnya pada pasien. Hal itu cukup fatal karena setiap nakes selalu diajari mengenai sterilisasi peralatan yang hendak digunakan. 

“Terus kamu lihat juga tuh ya, dia habis ngambil obat, jarum suntiknya ditaruh begitu saja,” ucapnya.

Karena itulah dirinya mempertanyakan pendidikan dari sang bidan, dia bahkan meragukan jika bidan tersebut merupakan lulusan dari kesehatan. 

“Aku kok enggak yakin ya, orang ini lulusan kesehatan, enggak mungkin ini,” kata dokter Grandika.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan bidan dari Kota Prabumulih ini sangat tidak steril sama sekali. 

“Tidak ada streil-sterilnya blas, aneh banget loh ya,” imbuhnya.

Selain dokter Grandika, dokter Ayman Alatas juga ikut mengomentari soal tindakan yang dilakukan oleh bidan Z. Menurutnya, setiap tenaga kesehatan memiliki dan wewenang masing-masing.  

“Setiap tenaga kesehatan punya kompetensi dan wewenang masing-masing jadi kita harus tahu batasan, bahkan dokter sendiri akan punya kompetensi dan wewenang yang berbeda setiap spesialisnya,” tulis Ayman Alatas melalui akun X (Twitter) miliknya @AymanAlatas

Sementara itu, bidan Z sendiri membantah dirinya melakukan malapraktik, dia menjelaskan jika obat yang diberikan pada pasien hanya berupa obat ranitidin yang dicampur dengan vitamin dan aquades.

“Itu hanya obat suntik antimuntah dan vitamin.Tidak lebih dari itu, hanya dioplos pakai aquades, karena kan kalau orangnya kurus pakai spuit kecil, obatnya mental, susah didorong, jadi obat ranitidin injeksi itu dioplos pakai spuit yang agak besar, jadi dia cair sehingga mendorong obat untuk masuk, dorong obatnya biar cepet masuk,” ujar bidan Z.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.