Jateng, Tuturpedia.com – Kalau berkunjung ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, keripik tempe menjadi pilihan yang tepat untuk buah tangan ataupun sekadar camilan.
Keripik tempe di daerah kota dengan sebutan penghasil minyak dan jati ini, sudah menjadi ikon oleh-oleh khas Blora.
Namun, meski sudah menjadi makanan khas daerah Blora, ternyata industri rumahan yang ada di sentra keripik Jenar, sepi pembeli.
Hal tersebut terlihat oleh awak media, saat mencoba mengunjungi pusatnya oleh-oleh yang berbahan kedelai tersebut, di wilayah Kelurahan Kedungjenar pada Rabu (08/11/2023) siang.
“Dulu itu sentra keripik tempe Jenar ramai, namun beberapa tahun belakangan ini sangat sepi, dan paling sepi merasakan tak adanya pembeli itu waktu adanya pandemi Covid-19. Kalau saat ini, paling banter itu bisa jual 20 bungkus dengan harga Rp 7000-Rp 8500,” ucap pedagang berinisal S.
Lebih lanjut, S juga berharap kepada pemerintah kabupaten Blora untuk segera mencarikan solusi. Tentunya apa yang disampaikannya bukan tanpa alasan, sebab ia khawatir akan gulung tikar.
“Iya kami berharap kepada dinas-dinas terkait untuk mencarikan solusi, ini kan juga ikonnya kabupaten Blora, masak dibiarkan sepi begini. Padahal pemerintah itu sering membawa tamu dari luar kota, tapi jarang diajak ke sini. Kalau diajak ke sentra keripik kan bisa menambah perputaran ekonomi,” ungkapnya.
“Satu lagi, kalau ada pameran ataupun bantuan yang diajak jangan yang itu-itu saja, tapi yang lainnya juga. Kan di sentra keripik ini banyak, masak itu-itu saja yang diajak. Dinasnya nggak adil saya kira. Semoga ramai lagi dan ada solusi,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Badriyah, perempuan asal kecamatan Blora kota ini dan sedang melakukan transaksi membeli produk oleh-oleh keripik, mengaku sangat prihatin dengan kondisi Sentra Keripik Tempe Jenar.
“Prihatin, apalagi ini kan tempatnya strategis dan dekat dengan pusat kota, masak pemerintah Blora, tak mencarikan solusi. Dibantulah, baik itu secara marketing, digitalisasi atau lainnya. Syukur-syukur kalau ada tamu pejabat datang diajak ke sini. Kan semua demi UMKM Blora,” tandasnya.***
Penulis: CR
Editor: Nurul Huda