Tuturpedia.com – Seorang pedagang martabak di Jalan Gajah Mada, Meda, Sumatera Utara dilaporkan polisi usai dirinya mengaku dipalak oleh Dishub Medan.
Ssebelumnya, beredar sebuah video Ponimin atau Amin (46) yang mengaku dirinya dipalak oleh petugas Dishub Kota Medan.
Dalam unggahan video yang tersebar di sosial media itu, Amin tampak berteriak pada seorang petugas Dishub Medan dan menyebut petugas itu memalak dengan meminta lima bungkus martabak gratis.
Ia menyebut peristiwa pemalakan terjadi pada Senin (13/5) malam. Kini Amin terancam dipenjara, lantaran dirinya dilaporkan ke polisi atas dugaan pelanggaran Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE karena menuduh Petugas Dishub Medan.
Amin mengaku sedih dan pasrah atas pelaporan yang ditujukan padanya. “Saya sebagai masyarakat, saya merasa sedih. Sedih kali memang,” ujar Amin menanggapi laporan polisi, Rabu (15/5).
Pedagang martabak itu mengaku dirinya pasrah dan akan mengikuti serta taat pada proses hukum yang berlaku.
“Tapi kalau memang prosedurnya berjalannya begini, ya sudah tinggal jalani. Kalau saya dipanggil pihak kepolisian, ya saya akan menerangkan sebenar-benarnya,” ujarnya.
Tak hanya dilaporkan ke polisi, perusahaan listrik negara (PLN) bersama dishub Kota Medan juga diduga mencabut meteran listrik KWH meter di lokasi tempat Amin berdagang.
Sementara itu, Kepala Dishub Medan Iswar Lubis ikut buka suara mengenai pencabutan meteran listrik. Dia menyebut pencabutan dilakukan guna menertibkan parkir liar di lokasi tersebut.
Hal tersebut dilakukan pada Amin lantaran dirinya diketahui berjualan di atas trotoar menggunakan mobil dan memanfaatkan KWH meter di tiang listrik untuk berjualan.
“Karena KWH meter itu sehari-hari dipakai oleh pedagang martabak dengan memarkirkan kendaraannya di atas trotoar. Maka KWH meter tersebut dicabut oleh PLN supaya pedagang tersebut tidak lagi memarkirkan kendaraannya di atas trotoar,” ujar Iswar.
Sedangkan terkait pemalakan yang dilakukan oleh Dishub Medan, Kabid Pengembangan Pengendalian dan Keselamatan Dishub Medan, Richard Medi membenarkan bahwa petugas yang terlihat pada video yang beredar di media sosial memang anak buahnya.
Namun ia membantah anak buahnya itu melakukan pemalakan pada para pedagang.
“Untuk kejadian viral itu benar anggota Dinas Perhubungan kota Medan, tapi yang minta martabak itu tidak benar,” tegas Richard Medi.
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda