Tuturpedia.com – Putra sulung mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, yakni Satria Robi Saputra buka suara atas tuduhan yang dialamatkan kepada adiknya.
Dikutip Tuturpedia.com, Senin (27/5/2024), adiknya yang bernama Ramadhani Purwadi Sastra sempat dituduh terlibat dalam kasus kematian Vina pada tahun 2016 silam.
Tudingan yang makin liar dialamatkan pada keluarganya membuat putra sulung eks Bupati Cirebon itu pun membantah tuduhan tersebut.
Satria mengatakan bahwa awalnya banyak netizen yang membuat cocoklogi nama adiknya dengan terduga pembunuhan.
“Jadi kenapa mungkin hal-hal ini bisa dikait-kaitkan, yang pertama tadi mungkin ada kemiripan nama, yang jelas Rama ini karena tadi disebutnya Rama Dhani ya walaupun secara panggilan memang namanya sebetulnya Rama bukan Dhani. Itu kan merupakan salah satu daripada DPO yang disebut-sebut atau yang sudah dirilis oleh kepolisian Polda Jawa Barat,” ujar Satria.
Satria dengan tegas membantah tuduhan yang dialamatkan pada adiknya, karena pada tahun 2016 tersebut Rama masih duduk di bangku SD.
“Salah satunya bernama dan tentunya tadi sudah dijelaskan juga, daripada adik kami bahwa memang Rama ini pada tahun 2016 itu masih duduk di bangku SD itu. Secara usia yang dirilis oleh dari Polda Jawa Barat itu setahu kami ada 3 DPO yang pertama itu berusia 31 tahun, 30 tahun, dan 29 tahun,” terangnya.
Anak sulung dari eks Bupati Cirebon ini pun menjamin bahwa adiknya tidak ada sangkut paut dengan kasus pembunuhan Vina.
“Tentunya insyaallah adik kami tidak ada dan sangkut pautnya sama sekali terkait kasus yang menimpa almarhum Vina dan almarhum Eki,” jaminnya.
Fatimah Az-Zahra selaku istri dari Satria mengaku bahwa perkataan dari netizen yang dialamatkan pada keluarga sangat mengganggu dan menyakitkan. Pasalnya, banyak kata-kata kasar yang ditujukan pada keluarganya bahkan pada anaknya.
“Sejujurnya kalau Rama ini kebetulan masih di kuliah, ya, belum rumah tangga, tapi yang kebetulan sangat mengganggu ini kami yang sudah berumah tangga. Karena kan jejak digital itu ada. Jadi kadang kalau kata-kata kasar atau tuduhan-tuduhan yang apa ya kira-kira menyakitkan, itu kayaknya kami juga mulai mengawasi gitu. Karena kasar sekali kata-katanya. Sudah berani untuk mengata-ngatai secara pribadi keluarga maupun juga anak kami,” ungkap Fatimah.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.