banner 728x250
News  

Semburan Lumpur di Demak Bikin Geger, Kementerian ESDM: Terdapat Gas Metana

Semburan lumpur di Demak bikin geger warga. Foto: Instagram.com/undercover.id
Semburan lumpur di Demak bikin geger warga. Foto: Instagram.com/undercover.id
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Warga Kelurahan Tempuran, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dibuat geger akibat kemunculan semburan lumpur berbau menyengat di dalam rumah warga. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Minggu (3/12/2023), terjadi semburan lumpur disertai bau gas yang berada di kamar tidur milik Cuali (65) warga Desa Tempuran RT 04/RW 01 Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Peristiwa semburan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Kamis (30/11). Dalam video yang beredar terlihat jika semburan lumpur keluar di satu titik yang berada di tengah-tengah salah satu kamar warga. 

Lumpur yang keluar berwarna abu-abu pekat dan sudah menutupi sebagian besar permukaan lantai kamar.

Meski sumbernya sudah ditutupi oleh sebuah ember oleh pemiliknya, semburan lumpur ini masih terus keluar. Bahkan, semburan lumpur juga sudah mengenai bagian dinding kamar. 

Istri dari Cuali mengatakan, sebelum terjadi semburan lumpur, dia sempat mendengar suara seperti letusan. Letusan tersebut diduga berasal dari sumur bor dengan kedalaman sekitar 108 meter yang sudah tidak digunakan. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Suprapto angkat bicara setelah melakukan pengecekan mengenai kejadian tersebut.

“Setelah dicek dari ESDM, terdapat gas metana yang terbentuk dari organik atau biasa disebut gas rawa,” kata Suprapto.

Kemudian petugas ESDM Jawa Tengah pun akhirnya mengambil sampel lumpur tersebut untuk dilakukan uji laboratorium.

Diduga sebelumnya, lokasi kamar tersebut merupakan sumur bor dengan kedalaman lebih dari 100 meter.

Usai diteliti Suprapto menjelaskan, gas yang terdapat dalam lumpur tersebut tidak begitu berbahaya karena kandungan gas yang ditemukan hanya sekitar 4 sampai 10 persen. Ia juga meminta agar warga tak khawatir. 

Ia juga menjelaskan. untuk mengantisipasi kejadian tersebut, sebaiknya jangan menutup lubang tapi lebih baik buat pipa pembuangan. 

“Antisipasi biar tidak terjadi seperti itu lagi maka harus dianjurkan tidak menutup lubang tersebut dan juga diberi pipa pembuangan,” terang Suprapto. ***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses