banner 728x250
Travel  

Sekda Iswar Aminuddin Bicara Masa Depan Eks Taman Hiburan Wonderia Semarang

TUTURPEDIA - Sekda Iswar Aminuddin Bicara Masa Depan Eks Taman Hiburan Wonderia Semarang
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, saat menghadiri Launching Pesantren Sastra di pelataran Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Sabtu (15/7/2023). FOTO: Rizal Akbar
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan rencana masa depan eks taman hiburan Wonderia Semarang.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan Launching Pesantren Sastra serta bincang dan diskusi buku ‘Penyair Sebagai Mesin’ di pelataran Taman Budaya Raden Saleh, Semarang, Sabtu (15/7/2023).

“Rencananya tempat di sebelah ini (Eks-Wonderia) akan coba kita kembangkan,” ucap Iswar.

Iswar juga menjelaskan bahwa eks Wonderia dan Taman Budaya Raden Saleh memiliki banyak potensi, diantaranya adalah adanya sumber mata air.

“Di Taman Budaya Raden Saleh & Eks Wonderia Iki juga memiliki sumber mata air yang dapat kita Kelola,” tuturnya.

Iswar juga menyampaikan sedikit rencana untuk membuat eks Wonderia menjadi titik awal bagi wisatawan/peziarah sebelum berkeliling ke Kota Semarang.

“Nanti kalau sudah dibangun, peziarah atau wisatawan bisa memulai perjalanannya dari sini. Jadi nanti busnya parkir disini sebelum lanjut keliling kota Semarang,” jelas Iswar.

Terakhir, Iswar berharap agar semua kelompok dapat berkolaborasi membangun Semarang agar semakin hebat.

“Semoga nantinya, banyak pihak yang dapat berkolaborasi untuk membangun Semarang menjadi lebih hebat lagi,” tutupnya.

Sebagai informasi, bincang dan bedah buku ‘Penyair Sebagai Mesin’ adalah kegiatan yang diadakan oleh Pesantren Sastra Semarang.

Kegiatan dari Pesantren Sastra, yang diasuh oleh sastrawan, Beno Siang Pamungkas, tersebut direncanakan digelar secara rutin.

“Istilah pesantren ini jangan dianggap sebagai tempatnya santri saja. Tapi pesantren juga bisa meluas ke sektor lain,” ucap Beno.

“Kenapa namanya Pesantren Sastra? Ya karena memang saya pahamnya itu,” sambung Beno.

Dia mengatakan, diskusi tersebut merupakan Langkah awal yang digagas oleh Pesantren Sastra.

“Semoga nantinya bisa berkembang lagi, jadi nanti bisa membahas film, musik, dan seni yang lain,” tutur Beno.

Pesantren Sastra , kata dia, adalah ruang alternatif yang sifatnya murni swadaya. Ia pun berharap, kegiatan tersebut dapat terus berlanjut.

“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut,” tutup Beno.***

Kontributor Jateng: Rizal Akbar

Editor: M. Rain Daling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses