Tuturpedia.com – Warga Amerika Serikat menyuarakan aspirasi mereka pada hari Selasa (5/11/2024), dengan memilih dua kandidat kuat antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Calon dari Partai Republik dan Demokrat tersebut telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk saling berhadapan dan menyampaikan janji-janji kampanye mereka mengenai berbagai isu mulai dari perawatan kesehatan hingga imigrasi dan ekonomi.
Dikutip dari laman USA Today, Selasa (5/11/2024), pada hari terakhir kampanye, Trump mengadakan rapat umum di negara-negara bagian yang penting, dimulai di North Carolina sebelum menuju Pennsylvania untuk dua kali kunjungan kampanye dan mengakhiri hari di Michigan.
Sementara itu, Harris mengakhiri kampanyenya di Pennsylvania setelah mengadakan rapat umum di Philadelphia dan Pittsburgh, diikuti dengan konser di Allentown.
Pemungutan Suara Pemilu di Amerika Selalu Hari Selasa, Kenapa?
Di Amerika Serikat, setiap empat tahun, suara untuk presiden diberikan pada hari Selasa pertama setelah hari Senin pertama di bulan November.
Meskipun negara ini memiliki sejarah panjang dalam menyelenggarakan kontes pemilihan presiden di awal November, namun yang kurang diketahui adalah mengapa atau bagaimana tradisi itu dimulai.
Sebelum sistem ini diterapkan, pada tahun 1844, pemilihan presiden di Amerika sempat diadakan selama periode satu bulan antara awal November dan awal Desember.
Namun, sayangnya beberapa kritikus mengatakan sistem ini tidak efisien dan khawatir bahwa mengadakan pemungutan suara pada tanggal yang berbeda juga dapat memengaruhi hasil.
Sejarah Pemungutan Suara Amerika yang Jatuh di Hari Selasa
Di tahun 1845, Kongres AS mengeluarkan undang-undang untuk menetapkan tanggal yang seragam untuk memilih presiden dan wakil presiden di semua negara bagian di Union. Tanggal tersebut, menurut undang-undang seharusnya jatuh pada “hari Selasa berikutnya setelah hari Senin pertama di bulan November”.
Tapi mengapa hari Selasa? Dan mengapa juga bulan November? Di sinilah para petani berperan.
Dilansir dari laman Al Jazeera, sederhananya, November dipilih karena bulan tersebut tidak bertepatan dengan musim tanam saat musim semi yang sibuk, musim panen saat musim gugur, dan sebelum suhu dingin musim dingin tiba.
Banyak petani Amerika pada saat itu tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pusat populasi yang lebih besar tempat pemungutan suara biasanya dilakukan. Sehingga, saat pemilu mereka perlu menempuh perjalanan satu hari untuk mencapai tempat pemungutan suara.
Hari dalam seminggu untuk pemilihan juga dipilih melalui proses eliminasi. Hari Minggu tidak dipilih karena pada hari tersebut umat Kristen pergi ke gereja. Selain itu, hari Rabu biasanya adalah “hari pasar”, saat petani menjual hasil bumi dan barang-barang lainnya.
Sejarah dari pemilihan hari pemilu di Amerika ini membuatnya menjadi cukup unik dibandingkan dengan pemilu di beberapa negara lainnya.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah
