Tuturpedia.com – Bola basket kursi roda mungkin terdengar seperti hal yang baru, tapi tahukah kamu bahwa olahraga ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya dalam dunia paralimpiade?
Mulai dikenal luas setelah Perang Dunia II, bola basket kursi roda menjadi simbol ketangguhan dan semangat juang para atlet dengan disabilitas.
Saat ini, di Paralimpiade 2024 yang sedang berlangsung di Prancis, bola basket kursi roda kembali menjadi pusat perhatian. Dengan teknologi kursi roda yang makin canggih dan para atlet yang kuat, kompetisi tahun ini menjanjikan pertunjukan yang tak kalah seru dari edisi-edisi sebelumnya. Penasaran dengan sejarah lengkapnya? Mari kita telusuri lebih dalam!
Sejarah Bola Basket Kursi Roda di Dunia
Dikutip dari laman Paralympics International Committee, Jumat (30/8/2024), bola basket kursi roda awalnya dikembangkan sekitar tahun 1945 sebagai bentuk rehabilitasi bagi prajurit Perang Dunia II di AS.
Pada saat yang sama, Sir Ludwig Guttmann mengembangkan olahraga serupa yang disebut bola jaring kursi roda di Rumah Sakit Rehabilitasi Tulang Belakang di Stoke Mandeville, Inggris Raya di Stoke Mandeville.
Ketika tim AS mengikuti Pertandingan Internasional Stoke Mandeville, minat terhadap bola basket kursi roda makin meningkat dan berkembang di seluruh Eropa. Setelah itu, turnamen nasional pertama diadakan di Illinois, AS, dengan enam tim pada tahun 1949. Pada tahun yang sama, Asosiasi Basket Kursi Roda Nasional (NWBA) dibentuk di AS.
Makin meningkatnya peminat di cabang olahraga ini, di tahun 1960 bola basket kursi roda dimainkan di panggung dunia pada paralimpiade di Roma, Italia dan sekarang dipraktikkan di hampir 100 negara.
Bola basket kursi roda telah berkembang menjadi olahraga paralimpiade yang cepat dan penuh kejutan. Pada Paralimpiade Rio 2016, 12 tim putra dan 10 tim putri bertanding untuk memperebutkan dua medali.
Bola Basket Kursi Roda Jadi Salah Satu Cabor Pertama di Paralimpiade
Bola basket kursi roda merupakan salah satu dari 8 cabang olahraga yang menjadi bagian dari paralimpiade tahun 1960 di Roma, Italia. Pada saat yang sama, negara-negara Eropa lainnya juga membuat kemajuan dalam pengembangan bola basket kursi roda. Kompetisi antarklub di tingkat benua.
Sehingga, kesempatan ini dijadikan ajang meningkatkan keterampilan bagi beberapa negara yang teribat karena bisa lebih kompetitif di tingkat internasional.
Hingga kini, bola basket kursi roda terus menjadi sorotan di setiap paralimpiade, termasuk di Paralimpiade Paris 2024. Dengan ketatnya persaingan dan peningkatan kualitas pertandingan, olahraga ini terus menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Sayangnya, di Paralimpiade 2024 yang berlangsung di Prancis, Indonesia tidak memiliki perwakilan atlet yang bertanding di cabang olahraga bola basket kursi roda. Untuk Asia sendiri, hanya tim wanita dari Tiongkok dan Jepang yang berpartisipasi dalam kompetisi ini. Mereka bersaing di grup yang berbeda dengan harapan bisa melaju ke babak knockout.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah















