banner 728x250

Sandera Israel Tulis Surat Menyentuh untuk Hamas, Ungkap Tidak Ada Kekerasan Selama Penyanderaan

Selembar surat dari tahanan Israel yang berterima kasih kepada tentara Hamas. Foto: X.com/CensoredMen
Selembar surat dari tahanan Israel yang berterima kasih kepada tentara Hamas. Foto: X.com/CensoredMen
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Jumat lalu, gelombang pertama sandera yang ditangkap dalam serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan.

Pembebasan ini terjadi berdasarkan kesepakatan yang melihat gencatan senjata sementara dilakukan di Jalur Gaza yang terkepung dan dibom tanpa pandang bulu.

Diketahui, tiga belas sandera Israel yang ditangkap dalam serangan lintas perbatasan militan Palestina telah kembali ke wilayah Israel.

Di antaranya adalah empat anak-anak dan enam wanita lanjut usia dan mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dipertemukan kembali dengan keluarga mereka. 

Selain itu, Israel akan membebaskan tahanan Palestina tiga kali lebih banyak. Termasuk sanderaan perempuan dan remaja laki-laki berdasarkan kesepakatan yang dicapai setelah perundingan berminggu-minggu yang melibatkan Israel, kelompok Palestina, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.

Surat Menyentuh dari Sanderaan Israel untuk Hamas

Ziv Agmon, penasihat hukum kantor Netanyahu, mengatakan kepada wartawan jika sebelum para sandera dibebaskan, mereka akan diterima secara individu atau kelompok oleh Palang Merah. Mereka akan dibawa melintasi perbatasan dan diserahkan kepada tentara Israel.

Agmon juga mengatakan tentara telah dipersiapkan dengan hati-hati untuk menerima perempuan dan anak-anak yang berpotensi mengalami trauma mendalam.

Setelah pemeriksaan kesehatan, para mantan tawanan akan dapat menelepon anggota keluarga sebelum berkumpul kembali di fasilitas medis Israel.

Namun, ada hal menarik yang terjadi ketika para tawanan Israel sudah dibebaskan. Dikutip dari laman X @CensoredMen, Selasa (28/11/23) seorang tawanan Israel menuliskan sebuah surat yang ditujukan untuk tentara Hamas yang mendampinginya. 

Pada surat tersebut sanderaan bernama Danial dan Emilia mengatakan rasa terima kasihnya terhadap rasa kemanusiaan yang diberikan oleh tentara Hamas.

Ia juga mengatakan jika para tentara Hamas tidak meninggalkan trauma psikologis bagi para tahanannya dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak dengan tulus. 

“Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia.

Anda seperti orang tua baginya, mengundangnya ke kamar Anda kapanpun dia mau. Dia mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas banyak waktu yang Anda habiskan sebagai pengasuh. Terima kasih telah bersabar padanya dan menghujaninya dengan permen, buah-buahan, dan segala sesuatu yang tersedia meskipun sebenarnya tidak ada.

Anak-anak tidak boleh ditawan, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza.

Secara umum, dia mengakui perasaannya seperti pusat dunia. Dia belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta.

Saya akan selamanya menjadi tawanan rasa syukur karena dia tidak meninggalkan trauma psikologis seumur hidup. Saya akan mengingat perilaku baik Anda, yang diberikan di sini meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini, di Gaza. Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik.

Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera. Kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda. Terimakasih banyak. Danial dan Emilia”

Puluhan Orang Palestina Dibebaskan Selama Gencatan Senjata dan Bantuan Disalurkan

Selama perang berlangsung, warga Palestina telah berjuang untuk bertahan hidup dengan kekurangan air dan kebutuhan pokok lainnya. 

Hal yang membahagiakan terjadi selama gencatan senjata berlangsung, saat truk-truk yang membawa bantuan, termasuk bahan bakar, makanan dan obat-obatan, mulai bergerak ke Gaza melalui penyeberangan Rafah dari Mesir tak lama setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 7:00 pagi (0500 GMT). 

Israel sebelumnya telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, tidak memberikan makanan penting, bahan bakar, dan air kepada penduduknya.

Dikutip dari laman The New Arab, sebagai timbalannya, 150 tahanan Palestina diperkirakan akan dibebaskan. Dari 39 tahanan yang dibebaskan pada Jumat, 28 orang dibebaskan di Tepi Barat yang diduduki Israel. 

Mereka yang dibebaskan di Tepi Barat disambut oleh banyak orang dan petasan yang menerangi langit malam. Di Yerusalem timur, polisi Israel mengeluarkan perintah yang melarang adanya perayaan penyambutan sanderaan. 

Presiden AS Joe Biden mengatakan pembebasan pada Jumat ini hanyalah sebuah “permulaan” dan ada peluang lainnya untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses