banner 728x250

Sambut Waisak, Bhikkhu Thudong Bakal Kembali Jalan Kaki ke Candi Borobudur

TUTURPEDIA - Sambut Waisak, Bhikkhu Thudong Bakal Kembali Jalan Kaki ke Candi Borobudur
Bhikkhu Thudong akan jalan kaki lagi ke Candi Borobudur. Foto: Humas Pemprov Jateng
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Sejumlah bikkhu akan menggelar thudong atau perjalanan dari India menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang dalam rangka menyambut peringatan Waisak 2568 BE/ tahun 2024. 

Ketua DPD Walubi Jawa Tengah, Tanto Harsono menyampaikan, jika tahun lalu Thudong dimulai dari Thailand, maka tahun ini akan diawali dari Bodh Gaya, India, menuju ke Kathmandu, Nepal. Setelah itu menyeberang ke Muara Jambi.

“Bodh Gaya ini tempat paling suci buat orang Buddhis di India. Lalu ke Kathmandu, kemudian Muara Jambi. Kemudian dilanjutkan berjalan dari Semarang ke Borobudur melalui Temanggung,” kata Tanto Harsono, usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 23 April 2024.

Tanto menyampaikan, para Bhikkhu memulai Thudong dari India sekitar dua pekan lalu dan dijadwalkan akan tiba di Candi Borobudur pada tanggal 20 Mei 2024. 

Rangkaian peringatan Waisak tahun 2024 ini, lanjut Tanto, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini juga diawali dengan kegiatan bakti sosial dan acara sosial pada tanggal 18-19 Mei 2024. 

“Tetapi ada banyak acara tambahan dari masing-masing umat. Ada aliran-aliran Buddha yang lain yang punya lebih banyak acara di dalam Borobudur. Ada aliran Tibet, Thailand dan lain-lain,” jelas Tanto.

Sebagai informasi, Pada 21 Mei 2024, rencananya akan dilaksanakan ada pengambilan Api Dharma di Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut.

Rangkaian berikutnya pada 22 Mei 2024 ada acara Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung, dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut. 

Puncaknya pada 23 Mei 2024 akan digelar prosesi kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Lalu detik-detik Waisak dilaksanakan pada pukul 20.52.42 WIB.

“Detik-detik Waisak dan lampion malam hari pukul 21.00 WIB,” jelas Tanto.

Dia mengatakan, kesiapan puncak peringatan Waisak tahun ini sudah hampir mencapai 100 persen.

“Persiapannya persis seperti tahun lalu dan tahun sebelumnya. Ini sudah cukup rutin prosesnya. Logistik sudah disiapkan, sukarelawan juga sudah siap,” ucapnya. 

Untuk diketahui, Tema yang diusung dalam kegiatan Waisak tahun ini adalah “Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha”, dengan sub-tema “Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian.”

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan acara peringatan Waisak di Candi Borobudur merupakan cara tahunan. Sebagaimana diketahui, Candi Borobudur sendiri merupakan daya tarik tersendiri bagi seluruh umat Buddha di dunia.

“Borobudur ini warisan nenek moyang yang harus betul-betul harus kita rawat, jaga, dan benahi. Selain acara keagamaan, kita pun terus mengembangkan pariwisata dan sport tourism di sekitar kawasan Borobudur,” katanya saat berdialog dengan perwakilan umat Buddha.***

Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar 

Editor: Nurul Huda