Semarang, Tuturpedia.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar kompetisi Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) pada tahun 2024 yang dibarengi roadshow ke-10 kota di Indonesia, salah satunya Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/6/2024).
Di Kota Semarang, ACFFEST digelar di Studio 3 Cinepolis, Java Mall dan diikuti oleh banyak peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari instansi, media, hingga pelajar.
Untuk diketahui, ada empat kategori yang dilombakan pada gelaran ACFFEST 2024. Yakni proposal ide cerita (nasional dan regional), proposal ide content vertical movie, kompetisi film pendek fiksi dan animasi, serta kompetisi event screening sinemAksi.
Sementara itu, hadiah untuk pemenang beragam tergantung masing-masing kategori. Ada yang senilai Rp15 juta hingga Rp50 juta.
Kompetisi pembuatan film pendek ini bertujuan untuk menggaet anak muda dan masyarakat untuk bersama-sama menyebarkan nilai-nilai untuk melawan perilaku korupsi.
Kepala Satuan Tugas Kampanye Antikorupsi KPK, Dotty Rahmatiasih menyampaikan, ACFFEST 2024 merupakan wadah aspirasi anak muda, yang punya kegelisahan, dan menyuarakan tentang antikorupsi melalui film.
“Jadi bukan hanya film, tapi pesan antikorupsi itu bisa tersebar luas di masyarakat. Harapannya pesannya sampai dengan cara yang lebih efektif,” ucap Dotty, sapaan akrab Dotty Rahmatiasih.
Dotty menyampaikan, semua film di ACFFEST dapat diakses oleh masyarakat melalui tayangan di kanal YouTube KPK. Selain itu, film juga akan diputar di tiap acara KPK yang diselenggarakan di daerah-daerah.
“Semua film bisa dilihat di YouTube, tapi juga kami putar di tiap kegiatan di daerah untuk mengantisipasi masyarakat yang kesulitas akses internet,” jelasnya.
Film yang masuk ACFFEST, lanjut Dotty menarik untuk diapresiasi. Sebab diharapkan dapat banyak memberikan edukasi mengenai bahaya korupsi.
“Jadi korupsi itu bukan hanya mencuri uang, tapi ada juga politik uang. Jadi, pelaku film itu kan kreatif, ada banyak bentuk-bentuk korupsi yang harus diketahui masyarakat. Termasuk, ada juga film yang bercerita tentang politik uang,” tutupnya.***
Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar.
Editor: Annisaa Rahmah.