banner 728x250

Salah Satu Pelaku Penculikan Sekaligus Pembunuhan Bocah Berusia 5 Tahun di Cilegon Ditangkap, 2 Masih Buron

TUTURPEDIA - Salah Satu Pelaku Penculikan Sekaligus Pembunuhan Bocah Berusia 5 Tahun di Cilegon Ditangkap, 2 Masih Buron
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Polisi berhasil menangkap salah satu pelaku penculikan sekaligus pembunuhan bocah berinisial APH di Cilegon, Banten. 

Dikutip Tuturpedia.com, Minggu (22/9/2024), hal ini diungkapkan oleh Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.  

Namun dua terduga pelaku hingga saat ini berstatus buron dan masih diburu oleh polisi.

“Kita amankan terduga ada tiga, kemudian yang lakukan pengejaran (diburu) masih ada dua. Jadi belum dapat kita simpulkan pelaku satu atau berapa orang,” ucap AKBP Kemas Indra, Sabtu (21/9/2024).

Kasus balita berusia 5 tahun ini sempat membuat geger publik, pasalnya jasad APH ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan wajah tertutup lakban hitam di pesisir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. 

Jenazah korban sendiri ditemukan pada Kamis (19/9/2024). Meski sudah melakukan pemeriksaan kembali (crosscheck) dan pengenalan pada terduga pelaku, namun Kemas mengatakan pihaknya masih mendalami alibi terduga. 

“Sudah kita lakukan crosscheck kemudian pengenalan kepada terduga (pelaku), tapi kita masih dalami dan alibi terduga ini juga masih ada yang kita ambil keterangan lanjutan,” lanjutnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Kemas mengungkap jika pelaku kemungkinan satu keluarga dan saling mengenal. 

“Iya betul, dua orang ini dikenal, kemudian juga dari tiga terduga juga mengenali, jadi mungkin satu keluarga, saling mengenal. Jadi kita masih melakukan pemeriksaan dan pengejaran,” sambungnya. 

Petugas saat ini masih melakukan penyelidikan terkait motif pelaku yang menculik hingga membunuh korban. 

Namun Kemas mengatakan ada kaitannya dengan masalah utang piutang antara pelaku dan ibu korban. 

“Sementara itu (utang piutang), tapi kesimpulan akhirnya nanti akan kita lengkapi dulu pemeriksaan saksi,” jelasnya.

Polisi juga mengungkapkan ibu korban rupanya seorang yang menawarkan jasa kredit terhadap barang yang dijualnya. 

Ibu dari APH kerap mendapatkan teror dari pelaku terkait utang piutang tersebut usai pelaku mendapatkan pinjaman dari ibu korban.

“Hanya saja, berawal dari pinjaman yang dilakukan oleh ibu korban ini setelah itu beliau sering mendapat teror, ancaman di WA akan saya bunuh baik dari anak, suami, dan sebagainya. Setelah pinjaman-pinjaman itu, baru mendapat ancaman,” pungkasnya.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah