Indeks

Rusia-Korut Lakukan Kerjasama di Berbagai Lini, Amerika Peringatkan Hal Ini!

Rusia dan Korea Utara telah menjalin kerja sama di berbagai lini. Foto: Pixabay.com/Norm_Bosworth

Tuturpedia.com – Pada Rabu (17/1/24) kemarin, Kremlin mengatakan Moskow akan mengembangkan hubungan kerjasamanya dengan Pyongyang di semua bidang, termasuk  di bidang yang ‘sensitif’. 

Pernyataan ini diungkapkan sehari setelah Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui yang sedang berkunjung dan mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Vladimir Putin di Moskow.

“Kami telah berulang kali mengatakan, dan saya siap mengulanginya lagi, bahwa DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) adalah mitra kami yang sangat penting, (dan) kami bertujuan untuk mengembangkan hubungan di semua bidang, termasuk bidang sensitif,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers.

Peskov juga mengatakan jika pertemuan Putin dengan Choe menekankan pada pengembangan hubungan bilateral kedua belah pihak yang sudah terjalin selama dua tahun lebih.

Ia juga mengatakan jika pertemuan tersebut turut membahas tentang situasi di Semenanjung Korea.

Amerika Peringatkan Adanya Bantuan Militer Tambahan

Menurut Korea Herald, Kamis (18/1/24) di hari yang sama setelah pengumuman Kremlin, Amerika Serikat memperingatkan terhadap kemungkinan pemberian bantuan militer tambahan oleh Korea Utara kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina.

“Jelas, Korea Utara dan Rusia mempunyai hubungan baik. Apa yang tidak ingin kami lihat adalah berlanjutnya proliferasi bantuan ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.” kata Mayjen Patrick Ryder pada konferensi pers.

Dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller mencatat adanya transfer senjata antara kedua belah pihak.

Hal ini dikritik AS sebagai pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Kami telah melihat Rusia memberikan senjata kepada Korea Utara. Kami telah melihat Korea Utara memberikan senjata kepada Rusia. Kami telah melihat Rusia mengambil tindakan yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk resolusi yang didukungnya sendiri.” katanya.

Miller juga mendesak Rusia dan Korea Utara kembali berdialog untuk menahan diri dari tindakan dan pernyataan provokatif yang mengganggu stabilitas dan kembali melakukan diplomasi.

“Secara khusus, kami mendorong DPRK untuk terlibat dalam diskusi substantif untuk mengidentifikasi cara-cara mengelola risiko militer yang menciptakan perdamaian abadi di Semenanjung Korea.” pungkasnya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version