Tuturpedia.com – Rumah seorang ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilempar bom ikan oleh orang tak dikenal hingga rusak parah.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Rabu (21/2/2024), peristiwa ini terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Peristiwa pelemparan bom ikan ini terjadi pada Senin (19/2) dini hari saat si pemilik rumah tengah tidur lelap.
Kejadian bermula saat Ketua KPPS, Kusairi sedang tertidur dan mendengar suara pecahan kaca. Ia tak mengira jika bunyi pecahan kaca itu berasal dari rumahnya.
Ia kaget saat mendapati para warga berdatangan menanyakan soal bunyi ledakan. Setelah ditelusuri, barulah diketahui jika bagian belakang rumahnya sudah hancur berantakan, bahkan lampu pun turut padam akibat ledakan.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, ledakan di rumah Ketua KPPS itu disebabkan oleh lemparan bondet atau bahan peledak ikan.
“Bahan dasarnya adalah dari bom ikan bondet,” ujarnya.
Imam Sugianto juga mengatakan bahwa dirinya telah menurunkan tim gabungan ke lokasi untuk dilakukan pendalaman dan identifikasi.
“Iya, sudah kita identifikasi dan terjunkan tim,” tambah Imam Sugianto.
Selain menerjunkan tim gabungan, pihaknya juga memeriksa para saksi untuk dimintai keterangan.
Hal itu dilakukan guna mendalami motif pelaku melakukan pelemparan bom ikan ke rumah Ketua KPPS.
Beruntungnya, dalam insiden pelemparan bom ikan itu, tak ada korban jiwa. Hal tersebut dikarenakan Kusairi tidak sedang berada di rumah tersebut, melainkan berada di rumah satunya yang letaknya berdampingan.
Namun meskipun tak ada korban jiwa, korban mengalami kerugian secara material, lantaran rumah korban yang rusak.
“Kerusakan material saja, rumah yang ada (kerusakan),” ujarnya.
Usai kejadian, pihak kepolisian langsung memasang garis polisi di depan rumah Kusairi.
Berdasarkan keterangan Kusairi, pihak kepolisian saat ini juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah Kusairi seperti pintu rusak dan bagian bawah tanah rumah Kusairi.
“Iya, pintu rusak dibawa terus bawa tanah juga, nggak tahu untuk apa,” ungkap Kusairi.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda
