Indeks
News  

Ruas Jembatan Dinilai Sempit, Warga Blora Berharap Ada Perluasan Demi Tingkatkan Keamanan dan Ekonomi

Kondisi jembatan di beberapa titik Blora menuju Kalinanas Japah. Foto: Tuturpedia/Lilik Yuliantoro.

Jateng, Tuturpedia.com – Jembatan merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan berbagai wilayah dan memfasilitasi mobilitas masyarakat. Namun, ketika jembatan dinilai sempit, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah yang mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat setempat. 

Oleh karena itu, perbaikan jembatan yang sempit menjadi suatu kebutuhan mendesak untuk diprioritaskan. Hal inilah yang dikeluhkan oleh masyarakat dan khususnya pengguna kendaraan di ruas jalan Blora menuju Kalinanas, wilayah Kecamatan Japah.

Yuniarti, salah satu warga Blora yang melintasi jembatan di ruas jalan tersebut, mengatakan bahwasanya ada 3 (tiga) titik lokasi yang perlu penanganan.

“Tiga titik itu masuk wilayah Kecamatan Japah, atau tepatnya menuju arah Bendungan Randugunting,” ucapnya.

Lebih lanjut, menurut pandanganya, pertama-tama, jembatan yang sempit dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas yang berdampak pada efisiensi transportasi.

“Masyarakat yang harus melintasi jembatan tersebut setiap hari akan mengalami kesulitan dan risiko kecelakaan yang lebih tinggi akibat ruang yang terbatas,” ungkapnya.

“Kondisi jembatan yang sempit juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal karena menghambat distribusi barang dan jasa,” ungkapnya kembali.

Selain masalah lalu lintas, lanjutnya, jembatan yang sempit juga rentan terhadap kerusakan dan keausan yang dapat membahayakan pengguna jembatan.

“Dengan kondisi yang semakin memburuk, risiko kecelakaan dan kerugian materi akan semakin meningkat. Oleh karena itu, perbaikan jembatan yang sempit bukan hanya sekadar upaya estetika, tetapi juga merupakan langkah preventif yang penting untuk menjaga keselamatan masyarakat,” jelasnya.

Pihaknya juga berharap kepada pemerintah dan pihak terkait perlu memperhatikan aspirasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik. 

Menurutnya, dengan memperbaiki jembatan yang sempit, bukan hanya keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang terjamin, tetapi juga pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah dapat terdongkrak.

“Sebagai kesimpulan, perbaikan jembatan yang sempit bukanlah sekadar keinginan, melainkan suatu kebutuhan yang mendesak demi kepentingan bersama. Dengan memprioritaskan infrastruktur yang aman dan fungsional, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat dan memperkuat fondasi pembangunan yang berkelanjutan,” tandasnya.***

Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version