Tuturpedia.com – Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam berkaki enam pada Sabtu (5/8/2023) kemarin.
Beberapa waktu yang lalu, RSUD Provinsi NTB menerima rujukan pasien kembar siam dari RSUD Kabupaten Lombok Timur.
Operasi bayi kembar siam ini menjadi yang perdana dilaksanakan di RSUD Provinsi NTB. Sebanyak 16 dokter dari berbagai spesialis terlibat dalam operasi ini.
“Direktur RSUDP NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra, telah membentuk Tim yang terdiri dari 9 Orang Dokter Spesialis diantaranya Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi, Dokter Spesialis Anestesi, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Bedah Plastik, Dokter Spesialis Urologi, Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Dokter Spesialis Bedah Vaskuler.”
“Selain Tim Dokter RSUDP NTB kami juga melibatkan Tim Kembar Siam RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang akan datang langsung pada saat dilaksanakannya tindakan Operasi,” tulis akun resmi Instagram RSUD Provinsi NTB @rsudprovinsintb pada salah satu unggahan, Kamis (27/7/2023).
Operasi ini dimulai pada pukul 07.00 WITA dan diperkirakan menghabiskan waktu 5-6 jam. Para dokter bekerja secara cermat saat melakukan pemisahan organ-organ yang saling terhubung antara kedua bayi, seperti usus, ureter, dan ginjal.
Namun, proses pemisahan antara bayi normal (host) dan parasit (bayi yang tidak normal) ternyata memakan waktu hampir 15 jam.
Berkat kerja keras seluruh tim medis dan pihak lain yang terlibat, operasi berhasil dilakukan. Bayi yang telah dioperasi kemudian dirawat di ruang ICU.
“Alhamdulillah atas Izin ALLAH SWT TUHAN Yang Maha Kuasa serta do’a seluruh Healthy People dan Kerja Keras seluruh Tim Medis yang terlibat, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Tim Kembar Siam RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada Hari Sabtu, 5 Agustus 2023 telah Sukses Melaksanakan Operasi Perdana Kembar Siam (Parasitic Ischiopagus Conjoined Twins),” dikutip dari Instagram @rsudprovinsintb pada Sabtu (5/8/2023).
Salah satu anggota tim dokter, dr. Sunanto menjelaskan, bayi tersebut mempunyai empat kaki dan empat tangan. Dua kaki dan dua tangan merupakan bagian tubuh yang normal, sedangkan dua bagian lainnya merupakan parasit yang harus dipisahkan.
Diketahui, bayi tersebut diberi nama Muhammad Karunia, anak kedua dari Sri Gde Jayadi dan Sri Nurul Hidayati, yang berasal dari Desa Suwangi Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur.
Penulis: Ixora Findlayana
Editor: Redaksi Tuturpedia.com
