Bengkulu, Tuturpedia.com – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Bengkulu, yang masih berlangsung saat ini ditargetkan tuntas sebelum Desember 2023.
Pembangunan rumah sakit yang dikerjakan di atas lahan seluas 3 hektar, di jalan Bali Kota Bengkulu, sudah dimulai sejak November 2021.Pada Desember mendatang ditarget sudah beroperasi.
Ini setelah Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah melakukan kunjungan pada lokasi pembangunan tersebut, pada Sabtu (28/10/2023).
Kunjungan orang nomor satu di Bengkulu ini untuk memantau sejauh mana progres pembangunan rumah sakit itu.
Bahkan, politisi partai Golkar ini berharap, progres pembangunan rumah sakit yang dibangun dari donasi Keluarga Perserikatan Muhammadiyah serta support anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi Bengkulu ini, dapat selesai secepat mungkin.
“Kita targetkan (rumah sakit) beroperasi akhir tahun ini. Mudah-mudahan standar rumah sakit itu terpenuhi pada tahun depan,” ujar Rohidin menambahkan.
“Tahun ini beroperasi dengan bangunan yang sudah ada desain, untuk secara menyeluruh di tahun 2024 itu benar-benar rumah sakit yang memenuhi standar,” jelas Rohidin.
Sementara itu, Ketua Pendiri Rumah Sakit Muhammadiyah Bengkulu, Endang Afrizal mengaku, sejauh ini anggaran yang sudah direalisasi dalam pembangunan itu mencapai Rp 5 miliar.
“Kalau kita menilai yang sudah kita kerjakan sudah sekitar Rp 5 miliar. Namun, aset kita sudah melebihi itu, sementara kebutuhan yang dibutuhkan untuk rumah sakit ini sesuai dengan feasibility sekitar Rp 155 miliar, ini akan mengakomodir peralatan dan kebutuhan rumah sakit,” ujarnya.
Ia menuturkan, jika rumah sakit ini masih berstatus tipe D. Hanya saja, ia mengklaim, ke depan rumah sakit ini akan disiapkan dengan segala kebutuhan sesuai tata ruang yang ada.
“Untuk sementara waktu kalau tata ruang kita sesuaikan dengan klasifikasi jadi mulai dari tipe D, tipe C. Kalau sekarang kita tipe D, tetapi akan kita siapkan sesuai tata ruang yang ada. Ini merujuk daripada Permenkes RI semua yang kita bangun merujuk pada peraturan,” jelasnya.***
Kontributor Bengkulu: Riki Santoso
Editor: Nurul Huda















