Tuturpedia.com – Kesuksesan Spanyol sepanjang EURO 2024 hingga akhirnya menjadi juara telah diakui tak lepas dari peran Rodri sebagai jenderal di lini tengah lapangan.
Tak hanya di level timnas, Rodri juga merupakan pemain vital dalam skuad Pep Guardiola di Man City. Menyusul prestasi City memborong tiga gelar juara sekaligus di musim 2022/23, mereka masih sanggup mempertahankan titel juara Liga Inggris musim kemarin.
Satu pertanyaan pun muncul: Inikah saatnya Rodri jadi juara Ballon d’Or dan mematahkan dominasi Lionel Messi-Cristiano Ronaldo yang langgeng berlangsung selama 15 tahun terakhir?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Tuturpedians bisa simak dulu analisis dari Tuturpedia.com ini, Senin (22/7/2024).
Apa Kriteria Jadi Calon Juara Ballon d’Or?
Sebelum ada perubahan kriteria dalam proses voting penentuan juara Ballon d’Or, karier pemain menjadi salah satu kriteria yang digunakan France Football sang penyelenggara acara penganugerahan gelar pesepak bola terbaik dunia ini.
Lewat kriteria itu, artinya performa pemain sepanjang musim sebelumnya jadi salah satu kriteria. Dari poin itu saja, bisa dipahami mengapa Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo begitu dominan sejak 2008 dan mengapa Luka Modric sempat mematahkan dominasi tersebut di tahun 2018.
Hanya saja, France Football mencoret kriteria tersebut setelah Messi juara Ballon d’Or 2021 dan mengganti kriteria sebagai berikut, ditulis sesuai dengan bobot tertinggi:
- Performa individu.
- Performa tim.
- Sportivitas.
Kriteria ketiga bisa kita abaikan saja mengingat apa yang terjadi tahun 2022 silam. Pasalnya, sang pemenang Ballon d’Or 2022 kedapatan membantu memeras rekan setimnya di timnas gegara video tak senonoh beberapa bulan sebelumnya, sehingga relevansinya jelas patut dipertanyakan.
Mengapa Rodri Layak Jadi Juara Ballon d’Or 2024?
Lantas, apa yang membuat Rodri layak mendapatkan gelar pesepak bola terbaik tahun ini? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita simak saja dua kriteria sebelumnya: Performa individu dan performa tim.
Dari dua kriteria itu saja, sebenarnya pertanyaan perihal kepantasan Rodri bisa langsung terjawab: Rodri adalah pemain terbaik di salah satu klub terbaik dunia dan ia juga pemain terbaik di timnas terbaik Eropa.
Sebagai gelandang, ia sukses memenangkan banyak bola. Dalam urusan pertarungan di udara, ia juga tak kalah. Begitu bola berada di kakinya, gelandang 28 tahun itu tak pernah kehilangan bola. Tak hanya sampai di situ, ia juga mampu mencetak gol.
Kalau kebanyakan pemain bintang hanya bisa melakukan satu atau dua hal di atas, Rodri bisa melakukan semuanya.
Masih belum yakin? Cek data performa individunya.
Coba bayangkan, di kelima liga elite Eropa sejak musim 2017/18, hanya ada satu pemain yang mencetak minimal 8 gol, menyumbangkan setidaknya 9 assist, menyelesaikan minimal 300 umpan progresif, dan mencatatkan minimal 90 tekel plus intersep. Siapakah dia?
Jawabannya gampang: Rodri.
Pengaruh keberadaan Rodri pun berdampak signifikan terhadap performa Man City. Selama ia tampil bersama klub, sang juara bertahan Liga Inggris sanggup mengungguli lawan-lawan mereka dengan mencetak 61 gol lebih banyak musim lalu.
Begitu Rodri tak ada di lapangan selama sekitar 500 menit musim lalu, City hanya sanggup mencatatkan selisih gol +1. Artinya, data expected goal Man City dengan dan tanpa Rodri begitu jomplang.
Jika ingin mencari pembanding, bisa dibilang sulit menemukan pemain lain seperti Rodri, yang begitu ciamik di segala aspek sebagai seorang pesepak bola. Apalagi pemain yang bisa mendorong timnya ke level performa yang sama dengan level dirinya.
Data statistik bisa jadi sebatas fun fact, namun apa yang Rodri tunjukkan setidaknya selama satu tahun ke belakang adalah fakta seberapa besar perannya di dalam tim, klub maupun timnas.
Ia juga merupakan jimat kemenangan yang moncer. Sejak awal tahun 2023, Rodri hanya hanya kalah dalam 4 pertandingan dan mengumpulkan total 8 trofi juara.
Meski pencapaian City musim lalu merupakan kemerosotan dibandingkan raihan treble winner di musim sebelumnya, keberhasilan Spanyol jadi juara EURO 2024 tanpa bergantung pada pemain bintang bisa dibilang jaminan para jurnalis yang terlibat dalam pemilihan juara Ballon d’Or condong memberikan suara untuknya.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.















