Tuturpedia.com – Publik saat ini masih dibuat heboh oleh dugaan kasus korupsi yang menyeret nama suami Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Dugaan kasus korupsi wilayah IUP PT Timah Tbk ini bahkan merugikan negara hingga Rp271 triliun.
Kontan saja kasus ini dikomentari banyak pihak, salah satunya ialah Rieke Diah Pitaloka, yang merupakan public figure sekaligus anggota DPR komisi IX yang memperhatikan bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Wanita berusia 50 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya bukan hanya sekali ini saja buka suara mengenai kasus korupsi.
“Saya bersuara, cuman kemarin-kemarin kan setiap bersuara dianggapnya mau melawan karena dianggap enggak dikasih jabatan. Padahal saya enggak ,saya sudah punya jabatan.” Ujar Rieke, seperti dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo, Minggu (7/4/2024).
Mantan pemain sinetron ini juga mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah bersuara soal kasus korupsi mafia minyak dan kasus Jiwasraya juga Asabri dan Taspen.
“Beberapa waktu lalu juga bersuara untuk mafia minyak goreng misalnya, tapi yang sekarang ini mungkin karena menyangkut nama seseorang yang dianggap public figure jadi kayak besar banget beritanya. Padahal kalau boleh di-Googling kasus korupsi apa saja dari mulai Jiwasraya, Asabri dan kemarin Taspen, tidak terlalu dapat atensi publiknya,” lanjutnya.
Wanita yang pernah berperan sebagai ‘Oneng’ dalam serial Bajaj Bajuri ini memperingatkan agar masyarakat tidak fokus pada public figure yang sudah tertangkap.
“Itu yang selalu saya ingatkan, jangan sampai fokus perhatian kita semua jadi hanya tentang seorang public figure-nya,” jelasnya.
Ia juga meminta pemerintah untuk menelusuri adanya indikasi tindak pidana pencucian uang melalui bisnis yang tidak di jalur timah.
“Kemudian statement saya kan jelas terhadap siapapun yang terlibat, tetapi juga ditelusuri indikasi adanya tindak pidana pencucian uang melalui bisnis-bisnis yang tidak di jalur timah begitu. Tapi jangan-jangan yang jadi fokus perhatian hanya saya enggak mau hanya si public figure-nya,” tegasnya.
Wanita yang sudah menjabat sebagai DPR selama 4 periode ini memberi peringatan jangan sampai ‘man behind the gun’ atau orang yang memiliki kendali atau dalang dari kasus tersebut tidak terungkap karena fokus masyarakat pada sosok public figure yang tertangkap.
“Sebenarnya man behind the gun-nya malah enggak jadi, enggak bisa terungkap. Karena kita fokus, bahwa kalau si public figure ini kemudian kan sudah dalam proses hukum penyelidikan, biar aja proses hukum penyelidikan, tapi kan bukan berarti kemudian perhatian kita hanya satu orang,” jelasnya.
Adapun ia juga berharap kasus ini jangan sampai digunakan untuk pengalihan isu dari Pemilu.
“Jangan sampai viralnya isu ini juga digunakan untuk pengalihan isu dari misalnya Pemilu kemarin yang sangat luar biasa,” pungkasnya.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda