banner 728x250
Opini  

Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa

Review film Tebusan Dosa. Foto: IMDb
Review film Tebusan Dosa. Foto: IMDb
banner 120x600

Tuturpedia.com – Film Tebusan Dosa tengah menuai perbincangan bagi pencinta film horor Indonesia.

Setelah mulai penayangan perdananya pada Kamis, 17 Oktober 2024 lalu, Tebusan Dosa ramai diserbu penonton di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Cilegon, Semarang, Solo, Bogor, Malang, hingga Banjarmasin.

Film produksi Palari Films yang bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Showbox ini disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, sutradara yang biasanya menggarap film-film bergaya arthouse.

Film ini dibintangi oleh deretan artis berbakat Indonesia dan Jepang yakni Happy Salma (Wening), Keiko Anata (Nirmala), Putri Marino (Tirta), Shogen (Tetsuya), Bhisma Mulia (Ragus), Keiko Ananta (Nirmala), Laksmi Notokusumo (Uti Yah), Eduwart Manalu (Sulaiman), Bambang Gundul (Mbah Gowa), dan Haru Sandra (Wicak).

Sinopsis

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Tebusan Dosa berkisah tentang kehidupan Wening (Happy Salma), seorang ibu yang mengalami kejadian tragis tatkala Nirmala (Keiko Anata), anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah (Laksmi Notokusumo), ibunda Wening.

Wening merasa sangat berdosa karena merasa dirinya adalah orang yang bersalah atas meninggalnya ibu dan hilangnya anaknya. Namun di sisi lain, ia percaya bahawa Nirmala masih hidup.

Sementara itu, Tirta (Putri Marino), seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru renang dan kreator podcast misteri, berminat memviralkan tragisnya kehidupan Wening.

Tak disangka, bantuannya itu malah membuat Tirta menyibak rahasia gelap masa lalu Wening yang mengakibatkan hilangnya Nirmala.

Dengan segala upaya dan harapan, Wening terus mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (Shogen), peneliti dari Jepang yang dulu mempekerjakan Uti Yah sebelum meninggal.

Wening bahkan juga meminta bantuan Mbah Gowa (Bambang Gundul), seorang dukun misterius. Namun, di tengah pencariannya, Wening selalu didatangi oleh hantu Uti Yah yang terus menerornya. Akankah Wening bersatu lagi dengan Nirmala?

Hal-hal Menarik dalam Film Tebusan Dosa (Spoiler)

Transformasi Gaya Directing Yosep Anggi Noen

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Sebagai orang yang cukup mengikuti perjalanan karier Anggi Noen sejak debutnya, saya agak khawatir dengan film Tebusan Dosa.

Dari segi judulnya saja, Tebusan Dosa sudah merupakan bentuk transformasi dari judul-judul film Anggi Noen terdahulu yang terkesan ‘edgy‘ seperti Peculiar Vacation and Other Ilnes (Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya), Solo Solitude/Istirahatlah Kata-kata, Ballad of Blood and Two White Buckets, A Lady Cady Who Never Saw Hole In One, hingga The Science of Fictions/Hiruk-pikuk Si AlKisah.

Dalam segi penceritaan pun, Yosep Anggi Noen melakukan perubahan yang cukup revolusioner dalam gaya penyutradaraan. Walau masih setia dengan phase yang lambat, namun Tebusan Dosa jauh lebih ‘mudah’ dinikmati oleh penonton umum/mayoritas.

Berbeda dengan film-film Anggi Noen sebelumnya yang mungkin hanya bisa dinikmati oleh segelintir sinefil. Jadi apresiasi untuk Anggi Noen yang rela ‘menanggalkan’ gelar raja slow-burnya untuk menggarap film Tebusan Dosa ini.

Unsur Air

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Dalam salah satu wawancaranya dengan seorang content creator, Anggi Noen menjelaskan tentang makna sungai dalam film Tebusan Dosa.

Ia menyebut, sungai merupakan representasi dari batas. Sering kali film horor Indonesia berlatar di desa, daerah terpencil, hutan, dan lain sebagainya. Sementara itu, film Tebusan Dosa disemestakan berada di daerah sub urban atau perbatasan kota dan desa, yang mana sungai memiliki posisi penting sebagai penghubung sekaligus pemisahnya.

Kehadiran sungai ini tentunya mengingatkan dengan perumpamaan pertentangan kelas/lambang strata ekonomi yang sering dihadirkan Anggi Noen di film-filmnya seperti Botol Coca-Cola di film Istirahatlah Kata-kata serta Kaleng Kong Ghuan di film The Science of Fictions.

Lebih jauh, selain sungai, film Tebusan Dosa juga kental dengan berbagai unsur air, seperti penggambaran adegan hujan, shoot-shoot genangan air, hingga font di judul film dengan tipografi brush.

Dalam kosmologi Jawa, air dan sumber air/patirtan memiliki arti penting sebagai sumber kehidupan. Sementara itu, dalam filosofi budaya Jepang, air mengandung filosofi ‘Yin’ sekaligus dapat menjadi jembatan bagi masa lalu dan masa kini.

Filosofi dari dua budaya tersebut digambarkan dengan cukup baik oleh Anggi Noen melalui film Tebusan Dosa di mana air berpengaruh bagi kehidupan manusia. Ia bisa memberikan penghidupan tapi juga bisa mematikan.

Sebagaimana ungkapan Sebastian Junger dalam bukunya The Perfect Storm, bahwa kematian di dalam air sangatlah mengerikan. Junger mengatakan bahwa kondisi kehabisan udara dan tidak dapat bernapas adalah “penderitaan”.

Memaknai Kehilangan dan Memantik Harapan

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Tebusan Dosa mengajarkan kita untuk memakai kehilangan dengan berbagai cara, ada yang seperti Wening, tak patah arang, terus berupaya mencari titik terang.

Ada pula yang seperti Tirta, alih-alih menyesal karena kehilangan banyak hal, ia lebih memilih pergi dan berdamai dengan diri sendiri.

Film ini juga berupaya menyalakan suluh harapan dengan penggambaran apik saat Wening dan Tirta membuat seribu buah origami bangau yang kemudian dihanyutkan di sungai tempat hilangnya Nirmala sebagai wujud harapan bahwa masih ada kesempatan Nirmala dapat ditemukan.

Anggi Noen menyebut, keberadaan origami bangau ini juga merupakan titipan dari harapan-harapan dari seluruh cast, crew, dan dirinya pribadi agar film ini dapat juga menyalakan harapan bagi penonton.

Apresiasi

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Secara visual, tentunya Anggi Noen sudah sangat teruji. Di Tebusan Dosa banyak sekali scene aesthetic yang dishoot dengan balutan tone warna yang kelabu, sehingga menambah kesan gloomy dalam setiap adegannya.

Skoring dan tata artistik juga patut diberikan apresiasi. Lebih-lebih pemilihan soundtrack lagu Di Akhir Perang yang dilantunkan oleh Nadin Amizah menambah kesan elegan film Tebusan Dosa.

Entah karena kebetulan atau memang referensi musik Anggi Noen yang oke dan patut diacungi jempol, sebab di beberapa filmnya yang lain ia sempat menggunakan soundtrack yang juga ciamik seperti Tanda Seru milik Mustache and Beard untuk film 24 Jam Bersama Gaspar dan Bunga & Tembok milik Fajar Merah di film Istirahatlah Kata-Kata.

Keunggulan lain yang perlu diapresiasi tentunya adalah penulisan jalan cerita. Kolaborasi Anggi Noen dan Alim Sudio berhasil menciptakan film dengan phase yang lambat tapi tetap memiliki keinginan bercerita yang kuat dibuktikan dengan paruh awal film yang lebih dulu menanam berbagai clue serta mencoba menghidupkan suasana seram tanpa kemunculan setan/hantu.

Mengingatkan kita dengan series/film karya Mike Flanagan yang biasanya lebih suka menunjukkan ketakutan bukan lewat kemunculan hantu, tetapi berupa manifestasi rasa bersalah, trauma, dan dosa yang kemudian bertransformasi menjadi bentuk ketakutan itu sendiri.

Kalau sudah menonton film ini, pasti akan tau betapa kuat dan creepy-nya kalimat “Kamu yakin Ning?” yang berkali-kali keluar dan menghantui isi kepala Wening.

Tebusan Dosa cukup berhasil menghadirkan film horor yang humanis, mengingatkan saya dengan film-film seperti Exhuma, The Wailing, dan Munafik yang juga berfokus pada manusia bukan hantu/setan.

Meskipun horor-misteri yang coba diangkat sebenarnya bukan hal yang baru, tapi beberapa treatment kreatif dalam upaya menjahili penonton lewat jumpscare berjalan cukup efektif dan unik.

Kritik

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Kritik yang pertama patut dimention adalah kehadiran tokoh Tetsuya sebagai orang Jepang kurang dikembangkan lebih maksimal. Alih-alih mencoba membuat Tetsuya menjadi karakter yang memiliki alasan kuat, ia justru hanya dihadirkan sebagai karakter yang diada-adakan.

Padahal ada banyak sekali kesempatan karakter yang sebenarnya unik ini dapat dimanfaatkan untuk menambah poin dan cerita dalam film ini.

TUTURPEDIA - Review Film Tebusan Dosa: Air, Kehilangan, dan Harapan dalam Upaya Penebusan Dosa
Foto: IMDb

Hal lain yang patut dikritik adalah tidak fokusnya pengambilan keputusan untuk treatment horor.

Sebagaimana diketahui, sebelum menelurkan Tebusan Dosa, Palari Films sebetulnya sudah mengeluarkan beberapa film dengan genre thriller dan misteri seperti Kabut Berduri (2024) dan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021).

Maka tak heran jika Tebusan Dosa juga meniti jejak yang sama untuk membuat film bergenre thriller misteri dengan bumbu psychological yang sebenarnya cukup mumpuni.

Namun, saya membaca ada banyak keraguan dalam memilih genre utama film ini, sebab alih-alih memaksimalkan unsur psychological dengan lebih kental, Tebusan Dosa seperti terpaksa memasukkan elemen supranatural horor yang agak kurang.

Saya memahami betul hal ini mungkin dipilih sebagai upaya memperluas spektrum penonton, namun lagi-lagi sayang sekali caranya agak kurang tepat sehingga menimbulkan kesan horornya kurang proper dan memantik perdebatan soal genre/tema mana yang dominan.

Secara keseluruhan, Tebusan Dosa tetap wajib diberikan apresiasi karena sudah hadir menjadi film yang memiliki keinginan bercerita yang kuat.***

Penulis: Rizal Akbar 

Editor: Annisaa Rahmah

news-3012

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

maujp

MAUJP

MAUJP

sabung ayam online

9000511

9000512

9000513

9000514

9000515

9000516

9000517

9000518

9000519

9000520

9000521

9000522

9000523

9000524

9000525

9000611

9000612

9000613

9000614

9000615

9000616

9000617

9000618

9000619

9000620

9000526

9000527

9000528

9000529

9000530

9000531

9000532

9000533

9000534

9000535

9000536

9000537

9000538

9000539

9000540

9000621

9000622

9000623

9000624

9000625

9000626

9000627

9000628

9000629

9000630

9000631

9000632

9000633

9000634

9000635

9000541

9000542

9000543

9000544

9000545

9000546

9000547

9000548

9000549

9000550

9000551

9000552

9000553

9000554

9000555

9000636

9000637

9000638

9000639

9000640

9000641

9000642

9000643

9000644

9000645

9000646

9000647

9000648

9000649

9000650

9000556

9000557

9000558

9000559

9000560

9000561

9000562

9000563

9000564

9000565

9000566

9000567

9000568

9000569

9000570

9000571

9000572

9000573

9000574

9000575

9000651

9000652

9000653

9000654

9000655

9000656

9000657

9000658

9000659

9000660

9000576

9000577

9000578

9000579

9000580

9000581

9000582

9000583

9000584

9000585

9000661

9000662

9000663

9000664

9000665

9000666

9000667

9000668

9000669

9000670

9000416

9000417

9000418

9000419

9000420

9000421

9000422

9000423

9000424

9000425

9000426

9000427

9000428

9000429

9000430

9000586

9000587

9000588

9000589

9000590

9000591

9000592

9000593

9000594

9000595

9000596

9000597

9000598

9000599

9000600

9000671

9000672

9000673

9000674

9000675

9000676

9000677

9000678

9000679

9000680

9000681

9000682

9000683

9000684

9000685

9000601

9000602

9000603

9000604

9000605

9000606

9000607

9000608

9000609

9000610

9000686

9000687

9000688

9000689

9000690

9000691

9000692

9000693

9000694

9000695

9000441

9000442

9000443

9000444

9000445

9000446

9000447

9000448

9000449

9000450

9000451

9000452

9000453

9000454

9000455

9000696

9000697

9000698

9000699

9000700

9000701

9000702

9000703

9000704

9000705

9000706

9000707

9000708

9000709

9000710

9000441

9000442

9000443

9000444

9000445

9000446

9000447

9000448

9000449

9000450

9000471

9000472

9000473

9000474

9000475

9000476

9000477

9000478

9000479

9000480

9000481

9000482

9000483

9000484

9000485

9000711

9000712

9000713

9000714

9000715

9000716

9000717

9000718

9000719

9000720

9000721

9000722

9000723

9000724

9000725

9000486

9000487

9000488

9000489

9000490

9000491

9000492

9000493

9000494

9000495

9000496

9000497

9000498

9000499

9000500

9000726

9000727

9000728

9000729

9000730

9000731

9000732

9000733

9000734

9000735

9000736

9000737

9000738

9000739

9000740

9000741

9000742

9000743

9000744

9000745

9000746

9000747

9000748

9000749

9000750

news-3012