Tuturpedia.com – Retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Lembah Tidar Magelang menjadi momen yang berkesan bagi para jajaran kabinet.
Kegiatan retreat yang digelar tersebut bukan hanya menguji fisik, namun juga mempererat ikatan antar anggota kabinet guna menyelaraskan visi dan membentuk kekompakan sebagai tim.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman setkab.go.id pada Minggu (27/10/2024), Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo menilai kegiatan retreat tersebut bisa menjadi langkah efektif dalam menyamakan frekuensi kerja para menteri.
“Kesannya sangat baik, saya rasa ini adalah suatu langkah yang sangat efektif bagaimana kita di Kabinet Merah Putih ini bisa menyamakan langkah dan frekuensi,” tutur Dito.
Menurut Dito, kegiatan semacam ini juga bisa mempercepat sinergi dalam membentuk kabinet yang cepat dan efektif.
“Jadi ini mempercepat karena Bapak Presiden ingin Kabinet Merah Putih bekerja cepat dan bekerja efektif,” sambung Dito.
Sementara Menteri Agama, Nasaruddin Umar menilai kegiatan yang ia ikuti tersebut bermanfaat untuk melatih kekompakan dan menyatukan visi para kabinet.
Menurut Nasaruddin, hal ini merupakan bentuk shock therapy yang penting.
“Latihan sekarang ini saya kira bukan hanya penting untuk para kabinet tetapi juga pejabat eselon 1, pejabat eselon 2 setiap instansi, itu saya kira sangat bagus untuk melakukan hal yang sama,” tutur Nasaruddin.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut bahwa hal yang cukup menantang pada retreat ini adalah bangun pagi yang jarang dilakukannya.
Namun, ia mengakui bahwa hal tersebut baik untuk mengajarkan disiplin dan tanggung jawab.
“Bangun paginya itu agak repot saya, biasanya kan kita tidurnya jam 2, bangun jam 5 subuh, habis subuh tidur lagi kan, nanti bangun jam 7. Nah ini tidak, kita tidurnya jam 2, jam 4 sudah bunyi. Tapi itu bagus bahwa hidup itu disiplin, tanggung jawab negara itu mau 2 jam, 1 jam tidur, begitu panggilan tugas, harus siap,” ujar Bahlil.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi pun menegaskan perihal pentingnya kekompakan sebagai satu tim dalam kabinet.
“Analoginya sebagai sebuah tim sepak bola, ada yang di depan, ada yang di belakang, ada yang di samping, tapi semua men-support sebagai satu kesatuan,” tutur Prasetyo Hadi.***
Penulis: Sri Sulistiyani
Editor: Annisaa Rahmah