Solo, Tuturpedia.com – Polemik suksesi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali mencuat setelah KGPAA Hamangkunegoro mendeklarasikan diri sebagai PB XIV. Menanggapi hal tersebut, putra sulung mendiang PB XIII, KGPH Mangkubumi, menyampaikan bahwa penentuan Raja Surakarta selanjutnya masih dalam proses pembahasan internal keluarga. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan menunggu keputusan resmi dari pihak keraton.
Pernyataan itu disampaikan Mangkubumi usai prosesi pemakaman sang ayah, Pakubuwono XIII atau Sinuhun Hangabehi, yang wafat beberapa waktu lalu. Menurutnya, saat ini keluarga besar Keraton Surakarta masih dalam suasana duka sehingga belum tepat menentukan siapa penerus takhta secara resmi.
“Masih dibicarakan dalam keluarga inti,” ujarnya singkat saat ditanya mengenai deklarasi Hamangkunegoro sebagai PB XIV.
Komunikasi Internal Keluarga Tetap Berjalan
Mangkubumi menegaskan bahwa komunikasi antara dirinya dan adiknya, Hamangkunegoro, tetap terjalin baik. Ia menyebut pembahasan mengenai kelangsungan dan masa depan Keraton Surakarta akan dilakukan dengan kepala dingin dan mengedepankan musyawarah.
“Kami selalu komunikasi, terutama antara saya dan adik laki-laki saya (Hamangkunegoro), mengenai kelangsungan keraton ke depan,” kata Mangkubumi.
Ia juga menegaskan bahwa berbagai klaim terkait suksesi yang muncul dari sejumlah pihak tidak akan menjadi masalah selama keputusan akhir kelak didasarkan pada mufakat keluarga besar. Baginya, yang terpenting adalah menjaga keharmonisan internal dan tradisi keraton.
“Banyak pihak yang menyampaikan aspirasinya, itu wajar. Nanti keluarga akan bermusyawarah untuk mencapai mufakat,” tuturnya.
Masyarakat Diminta Tenang dan Bersabar
Di tengah euforia deklarasi PB XIV oleh Hamangkunegoro, Mangkubumi mengimbau warga Solo dan masyarakat adat pendukung Keraton Kasunanan Surakarta untuk tidak berspekulasi. Ia menekankan bahwa penetapan gelar raja tidak bisa diumumkan sepihak, melainkan memerlukan proses adat, mekanisme internal keluarga, serta penghormatan kepada masa berkabung.
“Kami mohon masyarakat bersabar menunggu keputusan resmi dari keraton,” ucapnya.
Mangkubumi menambahkan bahwa saat ini pihak keluarga masih fokus pada prosesi adat pemakaman PB XIII, termasuk ritual lanjutan yang masih harus dilaksanakan setelah mangkatnya seorang raja.
“Sekarang ini kami sedang berduka. Kami ingin fokus menyelesaikan rangkaian prosesi untuk almarhum terlebih dahulu,” katanya.
Deklarasi Hamangkunegoro sebagai PB XIV
Sebelumnya, KGPAA Hamangkunegoro dalam sambutannya saat melepas jenazah PB XIII menyatakan bahwa dirinya telah naik takhta sebagai Pakubuwono XIV mulai 5 November 2025. Pernyataan tersebut sontak memicu reaksi dari masyarakat dan pemerhati budaya Jawa, sebab tradisi penobatan raja biasanya melewati sejumlah tahapan adat serta kesepakatan keluarga.
Pernyataan Hamangkunegoro pun memunculkan spekulasi adanya potensi konflik internal di tubuh Keraton Kasunanan Surakarta. Namun Mangkubumi kembali menegaskan bahwa hubungan keluarga tetap baik dan semua pihak sepakat mengedepankan musyawarah.
Suksesi Keraton Surakarta Kembali Jadi Sorotan
Suksesi takhta Keraton Surakarta bukan kali pertama menjadi perhatian publik. Sebelumnya, Keraton Surakarta juga sempat mengalami dualisme kepemimpinan antara pihak Hangabehi dan Tedjowulan yang berlangsung cukup lama. Polemik itu menimbulkan dampak sosial dan budaya yang cukup besar hingga akhirnya kedua pihak menyepakati rekonsiliasi.
Karena itu, masyarakat kini berharap agar proses penentuan PB XIV berjalan lebih damai dan solid, tanpa memunculkan keretakan baru di tubuh keraton.
Pengamat budaya Jawa menilai, transisi kepemimpinan harus dijalankan dengan memperhatikan paugeran (tata adat) keraton, peran para sentana dalem (keluarga inti), serta restu masyarakat adat.
Harapan untuk Masa Depan Keraton
Di tengah ramainya perhatian publik, Mangkubumi berharap momentum wafatnya sang ayah justru menjadi titik balik untuk memperkuat persatuan keluarga besar Keraton Surakarta. Ia juga menekankan pentingnya menjaga martabat dan kelestarian tradisi keraton di tengah tantangan zaman.
“Keraton ini warisan budaya bangsa. Sudah seharusnya kita rawat bersama,” ujarnya.
Mangkubumi memastikan akan menyampaikan pengumuman resmi apabila keluarga telah mencapai kesepakatan final mengenai suksesi PB XIV.
Dengan dinamika yang kembali mencuat, masyarakat kini menanti keputusan resmi keluarga Keraton Surakarta terkait siapa penerus takhta setelah PB XIII. Publik berharap proses ini dapat berjalan secara damai, mengikuti tata adat, dan menjaga marwah keraton sebagai simbol budaya Jawa.















