Indeks

Renatta Moeloek Keluhkan Kualitas Udara Buruk, Apa Sih Bahayanya?

Renata Moeloek. (Foto: Instagram renattamoeloek)
Renata Moeloek. (Foto: Instagram renattamoeloek)

Tuturpedia.com- Seorang Chef terkemuka, Renatta Moeloek baru baru ini mengeluhkan kualitas udara di Jakarta yang buruk di platform X atau yang dulu dikenal dengan Twitter. Sontak, postingan tersebut menuai berbagai macam tanggapan dari netizen.

Chef yang banyak digemari oleh netizen ini mengeluhkan betapa buruknya kualitas udara di Kota Jakarta beberapa tahun kebelakang.

Ia menyebutkan, AQI (Indeks Kualitas Udara) di Ibu Kota Indonesia, rata-rata berada di atas 170. Padahal 170 ini merupakan level udara yang tidak sehat.

Ia juga menyayangkan tidak adanya orang yang membahas mengenai kualitas udara yang buruk.

“Polusi jakarta yg bertahun2 punya AQI rata2 di atas 170 dan berstatus ‘berbahaya utk kesehatan’ tapi tetap tidak ada yg bahas/gerak,” tulis Renatta pada platform X, Senin (7/8/2023).

Dia juga membandingkan sikap antara negara Indonesia dan negara-negara lain ketika diketahui AQI telah mencapai level 150.

“Di bbrp negara, capai AQI 150 itu sudah jadi headline berita dgn warning heboh jgn keluar rumah, tutup jendela, pakai masker & pasang purifier,” lanjutnya.

Postingan Renatta ini menjadi perhatian netizen. Berdasarkan pantauan Tuturpedia.com, Selasa, (8/8/2023), postingan Renatta Moeloek ini sudah ditayangkan sebanyak 1,1 juta, mendapatkan 4.213 Retweet, dan 13,9 ribu Suka.

Banyak netizen yang bereaksi dengan mengeluhkan kondisi udara khususnya di Jakarta yang memang buruk.

Indeks Kualitas Udara

Untuk diketahui, indeks kualitas udara ini mempunyai beberapa level, dari baik hingga berbahaya. Untuk mengetahui level-levelnya, simak datanya yang dikutip dari laman environment-indonesia.com di bawah ini.

  1. Level AQI 0-5= Baik
  2. Level AQI 5-100= Sedang
  3. Level AQI 101-150= Tidak sehat bagi kelompok sensitif
  4. Level AQI 151-200= Tidak sehat
  5. Level AQI 201-300= Sangat tidak sehat
  6. Level AQI 301-500= Berbahaya

Dampak dari Kualitas Udara Buruk Bagi Kesehatan

Lalu, apa dampak dari kualitas udara yang buruk?

Dikutip dari berbagai sumber, buruknya kualitas udara memiliki potensi dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia dan ekosistem di sekitarnya.

Beberapa efek kesehatan yang bisa timbul akibat polusi udara antara lain:

  1. Kelainan pada sistem pernapasan, seperti asma, penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), bronkitis, dan bahkan risiko kanker paru-paru.
  2. Menurunnya fungsi otak karena paparan polusi udara yang dapat memicu gangguan saraf dan penyakit neurodegeneratif.
  3. Kenaikan tekanan darah atau hipertensi.
  4. Kulit menjadi gatal dan mengelupas.

Polusi udara juga berdampak buruk pada lingkungan sekitar, seperti kerusakan pada tanaman dan efek negatif pada ekosistem.

Untuk mencegah dampak negatif dari kualitas udara yang buruk, terdapat beberapa tindakan yang bisa diambil. Di antara tindakan tersebut yaitu menghindari penggunaan listrik secara berlebihan, menggunakan transportasi umum, dan menerapkan prinsip reduksi, penggunaan kembali, dan daur ulang.

Selain itu, disarankan untuk membatasi aktivitas fisik di luar ruangan saat kualitas udara sedang buruk guna mengurangi risiko terkena dampak negatif terhadap kesehatan.

Penulis: Atep Hilmansyah

Editor: Al-Afgani Hidayat

Exit mobile version