Tuturpedia.com – Warga negara Bangladesh ditangkap usai selundupkan imigran Rohingya ke Aceh.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Jumat (8/12/2023), diduga selundupkan dua rombongan imigran Rohingya ke pesisir pantai Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, WN Bangladesh akhirnya ditangkap Polres Pidie.
Menurut Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali mengungkapkan jika warga negara Bangladesh ini memfasilitasi kapal kayu untuk mengangkut rombongan Rohingya.
“HM merupakan kewarganegaraan Bangladesh yang telah memfasilitasi kapal kayu untuk mengangkut rombongan etnis Rohingya dari perairan Bangladesh Myanmar,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali di Pidie.
Imam Asfali juga menambahkan, dari perairan Bangladesh Myanmar tersebut, para imigran Rohingya diangkut menggunakan kapal kayu lalu masuk ke wilayah perairan Indonesia tanpa kelengkapan dokumen yang sah maupun perizinan.
Penyelundupan tersebut bertujuan agar sebanyak 194 orang etnis Rohingya tersebut terdampar di Indonesia. Seperti diketahui sejak Selasa (14/11), etnis Rohingya sudah mendarat di Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie.
Aksi penyelundupan tersebut tidak dilakukan seorang diri melainkan dibantu oleh agen Zahangir dan juga Kapten Saber yang ikut menyelundupkan imigran Rohingya sebanyak 147 orang.
Mereka sudah mendarat di Kuala Gampong Pasi Beurandeh Kecamatan Batee Kabupaten Pidie pada Rabu (15/11) lalu.
Lebih mengejutkannya lagi, menurut Kapolres pelaku mendapatkan keuntungan dari setiap imigran yang diselundupkan. Keuntungan tersebut sekitar Rp7 juta hingga 14 juta atau sekitar 50 hingga 100 Daka per orang.
Jumlah Rp7 juta tersebut merupakan tarif para imigran anak-anak, sedangkan untuk imigran Rohingya dewasa diharuskan membayar Rp14 juta.
Menurut Imam Asfali jika ditotalkan, agen yang telah menyelundupkan imigran Rohingya tersebut dapat meraup keuntungan sebesar Rp3 miliar.
“Jika ditotalkan dari hasil kejahatan tersebut agen mendapatkan sekitar Rp3 miliar,” ujar Imam Asfali.
Hingga saat ini Satreskrim Polres Pidie masih mencari tiga pelaku penyelundupan tersebut yang masih berstatus buron.
Sementara itu, diketahui sejak November lalu, ada kurang lebih 1.000 pengungsi Rohingya yang sudah tiba di Aceh. Kedatangan imigran Rohingya tahun ini menjadi gelombang terbanyak sejak 2015.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional, Adriana Elisabeth, mengatakan bahwa Indonesia sudah tidak dapat menangani krisis pengungsi sendirian. Menurutnya diperlukan kerja sama dari pihak ASEAN dalam mengatasi masalah ini.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda















