Tuturpedia.com – Ratusan ribu orang di belahan dunia berunjuk rasa di jalanan untuk mendukung warga Palestina.
Dikutip dari Reuters pada Senin (6/11/2023), ratusan orang berunjuk rasa di kota-kota Eropa, Timur Tengah dan Asia pada Sabtu, 04 November 2023.
Mereka lakukan ini untuk menunjukkan dukungan mereka bagi warga Palestina yang sudah dibombardir selama beberapa minggu ini oleh Israel melalui serangan udara serta darat di Jalur Gaza.
Dalam sebuah rekaman udara menunjukkan kerumunan besar di London yang berbaris melalui pusat ibu kota untuk menuntut pemerintahan Perdana Menteri Rishi Sunak guna menyerukan gencatan senjata.
Beberapa pengunjuk rasa mengatakan jika beberapa negara adidaya tidak berbuat cukup banyak untuk konflik Palestina-Israel. Hal itulah yang menyebabkan mereka berunjuk rasa.
“Negara-negara adidaya yang terlibat saat ini tidak berbuat cukup. Inilah sebabnya kami ada di sini: kami menyerukan gencatan senjata, menyerukan hak-hak Palestina, hak untuk hidup, hak untuk hidup, hak asasi manusia, semua hak kami,” kata pengunjuk rasa Camille Revuelta.
“Ini bukan tentang Hamas. Ini tentang melindungi kehidupan warga Palestina,” tambahnya.
Masyarakat menyerukan gencatan senjata yang ditentang oleh pemerintahan Sunak dan malah menganjurkan jeda kemanusiaan agar bantuan dapat menjangkau orang-orang di Gaza.
Hingga saat ini korban tewas di Gaza telah meningkat menjadi 7.650 orang. Korban tersebut terdiri dari warga sipil, sejak pemboman Israel dimulai tiga minggu lalu.
Hal itu memicu dukungan serta rasa simpati yang kuat dari berbagai kalangan warga negara, khususnya di negara-negara Arab dan Muslim.
Beberapa warga di Malaysia pun ikut memberikan dukungan terhadap warga Palestina. Sejumlah besar demonstran meneriakkan slogan di depan Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur.
Berbeda dengan pemerintahan Perdana menteri Rishi Sunak yang tak mendukung Palestina, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Israel adalah penjajah dan mengulangi pendiriannya bahwa Hamas bukan organisasi teroris.
Pernyataan tersebut disuarakan di hadapan ratusan ribu pendukungnya pada rapat umum besar-besaran di Istanbul.
Karena hal itu, Erdogan mendapat kecaman keras dari Israel lantaran menyebut kelompok militan tersebut sebagai pejuang kemerdekaan.
Dukungan juga ditunjukan warga Irak yang berunjuk rasa di Bagdad dan di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Unjuk rasa yang dilakukan pada Sabtu, 03 November 2023 tersebut menyuarakan boikot global terhadap produk-produk Israel.
“Jangan berkontribusi terhadap pembunuhan anak-anak Palestina,” teriak mereka.
Di tempat lain di Eropa, banyak orang turun di jalan di Kopenhagen, Roma dan Stockholm.
Di Prancis sudah ada larangan unjuk rasa sejak perang dimulai, hal tersebut dilakukan lantaran kekhawatiran adanya memicu ketegangan sosial.
Meski ada larangan dari pihak pemerintahannya di Paris, beberapa ratus orang tetap melakukan unjuk rasa kecil pada Sabtu, tepatnya di kota selatan Marseille.
Dukungan terus saja diberikan dari berbagai warga di belahan dunia salah satunya di ibu kota Selandia Baru, Wellington.
Mereka berunjuk rasa sambil memegang bendera Palestina bertuliskan Bebaskan Palestina. Mereka berbaris menuju Gedung Parlemen.
Tak hanya di luar negeri, warga Indonesia juga ikut mendukung Palestina dan berkumpul di Monas dalam Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.
Para pengunjuk rasa ini mengecam serangan Israel ke Palestina dan menyuarakan agar Israel menghentikan agresi militer.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda