banner 728x250

Ratusan Kepala Sekolah LP Maarif Berharap Yoyok-Joss Dapat Mewujudkan Akses Pendidikan Gratis

Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi menghadiri kegiatan pertemuan para kepala sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif di Hotel Siliwangi, Kota Semarang, Selasa (29/10/2024). Foto: Dok. Yok Joss
Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi menghadiri kegiatan pertemuan para kepala sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif di Hotel Siliwangi, Kota Semarang, Selasa (29/10/2024). Foto: Dok. Yok Joss
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Ratusan kepala sekolah di Lembaga Pendidikan Maarif Kota Semarang mendukung program Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi siswa dan meningkatkan kesejahteraan guru swasta.

Hal tersebut disampaikan pada sebuah acara di Hotel Siliwangi, Kota Semarang yang dihadiri 120 kepala sekolah MI, MTs, dan MA, Selasa (29/10/2024).

“Bukan hanya sekolah gratis tapi juga mewujudkan siswa gratis. Jadi siswa bebas memilih sekolah mana pun. Kesejahteraan guru dan staf pendidikan swasta juga diwujudkan,” kata Zamroni, seorang kepala sekolah yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Zamroni juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap meningkatnya pajak yang harus dibayar oleh lembaga pendidikan setiap tahunnya. Dia ingin agar ada perubahan yang dilakukan oleh Yoyok-Joss di Kota Semarang selama lima tahun ke depan.

“Setiap tahun kami membayar pajak, tapi jumlahnya terlalu besar. Kami dari sekolah kecil dengan siswa yang tidak stabil. Pajak sekolah swasta capai Rp 34 juta per tahun,” ucapnya.

Diskusi berjalan lancar dengan respons dari Yoyok Sukawi dan Joko Santoso. Kepala sekolah yang hadir merasa optimis dengan program Yoyok-Joss yang menguntungkan masyarakat.

“Pemikiran ini perlu segera diimplementasikan untuk kebaikan anak-anak sekolah. Sama halnya dengan kewajiban belajar selama 9 tahun, jika seseorang tidak bisa bersekolah, maka tanggung jawabnya adalah pemerintah. Pentingnya pendidikan menjadi prioritas utama,” ujar Yoyok Sukawi.

Dia mengatakan, bahwa akses pendidikan gratis akan ditujukan kepada siswa di Kota Semarang. Contohnya, Program Indonesia Pintar (PIP) yang sebelumnya didanai oleh pemerintah pusat, akan diterapkan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang.

“Beasiswa PIP yang kami ambil dari Kemendikbud, PIP akan dibiayai oleh APBD Kota Semarang bisa MI, MTs, dan MA. Kami akan meningkatkan mutu guru dan pendidik di sekolah negeri maupun swasta, serta memperhatikan kesejahteraan mereka,” kata CEO PSIS.

Joko Santoso juga menyatakan bahwa ia dan Yoyok Sukawi fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Di samping itu, juga ada pembangunan infrastruktur yang akan mendukungnya.

“Jika program dilaksanakan dengan baik, pemuda yang tangguh akan tercipta. Kami membangun fondasi dari pendidikan, kesehatan, dan akhlak, bukan infrastruktur terlebih dahulu,” ucapnya.

Lebih lanjut, termasuk mengenai akhlak, Joko menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk segera menyusun peraturan daerah (perda) terkait pesantren di Kota Semarang.

Mantan anggota DPRD Kota Semarang itu menuturkan bahwa nantinya akan ada dana abadi untuk pesantren. Dana tersebut digunakan untuk membantu santri dan santriwati dalam pengembangan perekonomian.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah