banner 728x250
Event  

Ratusan Chef Adu Kreativitas Masak Ikan di PHRI Vaganza Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu hadiri PHRI Vaganza di Lapangan Pancasila, Kota Semarang, Minggu (25/8/2024). Foto: Istimewa
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu hadiri PHRI Vaganza di Lapangan Pancasila, Kota Semarang, Minggu (25/8/2024). Foto: Istimewa
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Ratusan koki (chef) dari berbagai hotel dan restoran di Jawa Tengah mengikuti kompetisi memasak atau cooking competition PHRI Vaganza di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang, pada Minggu (25/8/2024).

Berbahan dasar ikan, makanan bervariasi ini dibuat oleh para chef berpengalaman. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pun turut hadir dan memasak menu spageti bola ikan lele.

“Hari ini saya ikut meramaikan kegiatan PHRI Vaganza, di mana para chef dari berbagai hotel ini melakukan inovasi memasak menu ikan,” ucap Wali Kota Semarang, Hevearita (Mbak Ita) di sela PHRI Vaganza dan Penutupan Pameran Industri Kreatif.

Kegiatan tersebut selaras dengan hobi Mbak Ita, yaitu memasak dan urban farming. Masakan yang dibuat pun merupakan hasil dari urban farming dan budidamber. Di antaranya tomat, wortel, dan lele hasil dari budi daya di lahan miliknya.

“Karena memang saya senang memasak dan urban farming, saya memasak masakan kekinian. Membuat spageti bolognese dengan perpaduan bola-bola dari daging lele,” ungkapnya.

“Bakso lele ini memenuhi kebutuhan  gizi dan saya masukan juga sayur, ada wortel, sayur. Ikan lele kan juga super food dengan gizi melimpah. Untuk karbohidratnya saya pakai spageti. Atau masyarakat bisa berinovasi pakai mi yang terbuat dari sawi hijau atau bayam. Makanan ini anak-anak pasti suka tapi tetap terpenuhi gizinya,” jelasnya.

Menu-menu bervariasi dan kekinian seperti itu, kata Mbak Ita, bisa dilakukan para orang tua untuk menambah nafsu makan anak. Sekaligus menjadi upaya mencegah hingga penurunan stunting.

Di sana, Mbak Ita juga melihat secara langsung proses para chef memasak dalam kompetisi.

“Kreatif sekali, ternyata ikan apa pun kalau dimasak dan di-platting dengan cantik apalagi memiliki rasa nikmat pasti banyak yang mau mencicipinya,” tuturnya.

Dia pun berharap PHRI terus menggali potensi para koki hotel dan restoran yang ada di Jawa Tengah.

“Tadi lihat ada kuliner ikan berbagai macam olahan. Kalau kakap, gurami itu biasa namun ada yang menampilkan ikan beong atau ikan yang hanya ada di wilayah Magelang, Kali Progo dan tidak ada di tempat lain. Ini sangat unik. Ternyata masih banyak kekayaan kuliner yang ada di Jawa Tengah yang bisa digali,” terangnya.

Di sisi lain, chef Ifan dari Gradhika Hotel Semarang memasak ikan dorang menjadi mangut.

“Masak mangut ikan dorang. Kita pakai kuah pedas manis, bersantan gurih. Ciri khasnya Kota Semarang. Tapi kita pakainya ikan dorang, bukan ikan pe (ikan pari) itu,” sebut Ifan.

Lalu chef Chairul Anwar dari Hotel Metro Park View Kota Lama Semarang memasak bandeng pesmol.

“Di Jawa Tengah kan terkenalnya olahan bandeng, sehingga saya padukan dengan bumbu khas Sunda Jawa Barat. Tulangnya saya buang, ikan saya fillet kemudian saya roll dengan berbagai rempah,” ujar Anwar.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah