banner 728x250

Ramai SGIE dalam Debat Cawapres 2024: Berikut Pengertian dan Peringkat Indonesia di SGIE

Pengertian dan peringkat Indonesia di SGIE. Foto: unsplash.com/Mathieu Stern
Pengertian dan peringkat Indonesia di SGIE. Foto: unsplash.com/Mathieu Stern
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 telah berlangsung pada Jumat (22/12/2003) pukul 19.00 hingga 22.00 WIB di Jakarta Convention Center (JCC).

Sama seperti debat sebelumnya, debat kali ini langsung menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial, seperti X (Twitter) dan Instagram.

Salah satu hal yang banyak dibicarakan oleh khalayak yakni mengenai SGIE. Istilah SGIE pertama kali dilontarkan oleh Gibran Rakabuming Raka, cawapres paslon nomor urut 2.

Ia memberikan pertanyaan kepada cawapres paslon nomor urut 1, Cak Imin, ketika segmen kelima debat cawapres atau sesi tanya jawab antar cawapres.

“Bagaimana cara Gus Muhaimin untuk meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE?” tanya Gibran.

Setelah memahami pertanyaan dari Gibran, Cak Imin pun memberikan jawaban mengenai upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE.

Apabila terpilih, pihaknya akan menyiapkan perangkat regulasi yang mampu menunjang tumbuh kembang seluruh industri halal, termasuk membantu proses sertifikasi secara murah dan gratis, khususnya untuk UMKM.

Seputar SGIE

Lantas, apa itu SGIE? State of Global Islamic Economy (SGIE) Report adalah laporan tahunan yang disusun oleh Dinar Standard Dubai, yang menjalin kerja sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Laporan tahunan tersebut hingga saat ini menjadi sumber informasi dan referensi untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi Islam global.

Peringkat Indonesia di SGIE

Dilansir dari laman Halal Universitas Airlangga, Indonesia berhasil menduduki posisi ke-2 di dunia dalam SGIE Report 2022 lantaran ekosistem ekonomi syariah Indonesia yang berkembang semakin baik.

Hal itu menunjukkan sektor unggulan di Indonesia dapat bangkit setelah deflasi akibat pandemi Covid-19.

Mengingat Indonesia adalah salah satu negara konsumen produk halal terbesar di dunia, yang menyumbang 11,34% dari pengeluaran halal secara global.

Berdasarkan SGIE Report 2022, menunjukkan Indonesia semakin maju dalam inovasi pada sejumlah aspek ekonomi syariah lainnya.

Sementara itu, Indonesia menempati posisi ke-4 dalam SGIE Report 2020-2021 atau naik 1 peringkat dari posisi ke-5 di tahun 2019.

Keberhasilan tersebut sebagai motivasi untuk semakin meningkatkan ekosistem ekonomi Islam di Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi produsen halal dunia bahkan menempati peringkat pertama pada SGIE di tahun-tahun berikutnya.***

Penulis: Ixora F

Editor: Annisaa Rahmah

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses