banner 728x250

Puluhan Ribu Pekerja Indonesia Terancam PHK Akibat Aksi Boikot Anti Israel, Berikut Tanggapan Menaker  

Akibat aksi boikot anti Israel yang dilakukan masyarakat Indonesia, 25 ribu pekerja Indonesia terancam PHK. Foto: Pexels.com/Anna Shvets
Akibat aksi boikot anti Israel yang dilakukan masyarakat Indonesia, 25 ribu pekerja Indonesia terancam PHK. Foto: Pexels.com/Anna Shvets
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – 2500 pekerja Indonesia terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat aksi boikot anti Israel, berikut tanggapan yang diberikan oleh Menaker, Ida Fauziyah. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Kamis (16/11/2023), aksi boikot terhadap beberapa produk yang diduga mendukung dan terafiliasi dengan Israel ternyata memiliki dampak bagi pekerja Indonesia. 

Salah satu dampak yang muncul karena aksi boikot tersebut ialah adanya ancaman PHK massal bagi lebih dari 25.000 pekerja. 

Sejumlah merek kenamaan mendapatkan tekanan masyarakat untuk memboikot dan berhenti membeli maupun menggunakan produk mereka, seperti McDonalds’s, KFC, dan Pizza Hut. 

Diketahui jika McDonald’s Indonesia mempekerjakan sekitar 1.600 karyawan. Lain halnya dengan KFC dan juga Pizza Hut yang mempekerjakan 13.928 dan 15.000-an karyawan di Indonesia.

Ketiga merek tersebut memang masuk dalam daftar boikot lantaran diduga mendukung dan terafiliasi dengan Israel. 

Tak hanya itu saja, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ada jumlah merek yang diduga berafiliasi dengan Israel, mereka mempekerjakan sekitar 500 ribu karyawan asal Indonesia.

Dengan begitu, 5 persen atau sebanyak 25.000 dari jumlah pekerja di Indonesia tersebut terancam kena dampak dari pemboikot produk dan brand yang dilakukan oleh masyarakat. 

Menanggapi ancaman PHK terkait isu pemboikotan tersebut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah ikut berkomentar. 

Ida Fauziyah menyebutkan jika pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi gelombang PHK massal tersebut. 

Salah satu upaya serta langkah yang diambil oleh pihak Menaker di antaranya melakukan komunikasi intensif dengan perusahan-perusahaan yang diduga berafiliasi dengan Israel.

Tujuan diadakannya komunikasi intensif tersebut untuk meminimalisasi dampak dari aksi boikot terhadap nasib para tenaga kerja. 

Meski berdampak, Ida juga menyebut bahwa pihaknya memaklumi aksi boikot masyarakat terhadap produk yang mendukung Israel.

Sebab, aksi tersebut merupakan bentuk dari kepedulian warga Indonesia terhadap masyarakat Palestina.

Namun, Ida juga berharap bahwa aksi boikot tersebut tidak mengancam nasib para karyawan di perusahaan yang diduga berafiliasi dengan Israel.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses