Tuturpedia.com – Sebuah pulau yang baru terbentuk di lepas pantai Iwo Jima di Samudra Pasifik yang terlihat dalam citra satelit. Diperkirakan pulau tersebut muncul saat terjadi letusan gunung berapi bawah laut pada akhir Oktober.
Citra satelit menunjukkan daratan baru setelah letusan gunung berapi bawah laut yang berada sekitar 0,6 mil (1 kilometer) di lepas pantai pulau Iwo Jima, Jepang.
Gunung berapi yang tenggelam tersebut mulai meletus pada 21 Oktober dan menunjukkan meningkatnya aktivitas selama 10 hari berikutnya. Pada tanggal 30 Oktober, diketahui ledakan terjadi setiap beberapa menit.
Dikutip dari laman NYTimes, Jumat (17/11/23) tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan di Iwo Jima, ratusan mil dari Tokyo di Samudera Pasifik, sejak letusan yang sedang berlangsung dimulai.
Letusan ini menawarkan pemandangan fenomena geologi langka yang membuka mata secara real-time .
Sebagai informasi, letusan serupa terjadi tahun lalu di tempat yang sama, namun kali ini titik letusan berada di atas permukaan air.
Menurut laman, Live Science, letusan tersebut melontarkan bongkahan batu besar ke udara, dan mengeluarkan semburan gas dan abu setinggi 160 kaki (50 meter) hampir vertikal di atas permukaan air.
Sejak gunung berapi tersebut mulai meletus, abu vulkanik dan bebatuan telah menumpuk membentuk pulau baru. Menurut Divisi Vulkanik Badan Meteorologi Jepang, pulau baru ini memiliki diameter sebesar 328 kaki.
Namun, menurut seorang analis di Badan Meteorologi, Yuji Usui, mengatakan jika bahwa pulau tersebut sudah mulai menyusut seiring berkurangnya aktivitas seismik, hal ini disebabkan oleh fondasi yang “remah” yang terhantam oleh gelombang yang terus menerus.
Ia menekankan jika pulau baru yang muncul di pantai Jepang ini mungkin tidak akan bertahan lama.
Gunung berapi bawah laut yang berada di Samudera Pasifik ini terkenal dengan aktivitas vulkaniknya yang berat, sehingga tidak jarang gunung berapi bawah laut membentuk pulau-pulau yang berumur pendek.
Jepang bukan satu-satunya tempat terjadinya fenomena letusan yang berubah menjadi pulau, contohnya membentang dari Selandia Baru hingga Islandia.
Melansir dari laman Popular Mechanics, lusinan pulau yang terbentuk dengan cepat ini muncul pada abad yang lalu, terkadang di lokasi yang sama.
Gunung bawah laut Home Reef di Samudera Pasifik, misalnya yang membentang dari Selandia Baru hingga Tonga telah beberapa kali mengalami letusan yang menyebabkan terbentuknya pulau-pulau baru.
Namun, sayangnya pulau tersebut ada yang tersapu dalam waktu beberapa bulan, ada pula yang terbentuk, terhanyut, dan terbentuk kembali di lokasi yang sama hingga empat kali.
Bersamaan dengan pulau baru tersebut, gunung berapi tersebut juga menghasilkan lautan batu apung yang mengapung, sejenis batuan yang sangat berpori yang terbentuk selama letusan eksplosif.
Batuan apung ini memiliki komposisi kimia yang berbeda dari ejecta gunung berapi lainnya. Batu apung tersebut kemungkinan besar berasal dari letusan di sepanjang zona keretakan busur belakang yang ada area di belakang busur vulkanik.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda