Tuturpedia.com – Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menangis saat menyinggung kader PDIP yang melanggar konstitusi.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya membacakan hasil rekomendasi Rakernas V PDIP, di Beach City International Stadium Ancol Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Dengan suara bergetar, awalnya Puan berterima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meskipun Ganjar-Mahfud gagal meraih kemenangan dalam pilpres.
Ucapan terima kasih juga diucapkan Puan kepada masyarakat yang memercayai PDIP sebagai partai pemenang pileg selama 3 kali berturut-turut.
“Rakernas V PDIP mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Profesor Mahfud MD dan tentunya kepada PDI Perjuangan yang telah dipercaya rakyat memenangkan pemilu legislatif tiga kali berturut-turut,” terang Puan diiringi tepuk tangan para kader PDIP yang hadir.
Puan lantas meminta maaf perihal ada kader partainya yang tidak menjunjung etika politik, tidak disiplin, dan melanggar konstitusi.
“Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tidak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan sambil mengusap air mata.
Karena itu, kata dia, Rakernas V Partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.
Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi kader PDIP yang melakukan penyimpangan seperti pada Pemilu 2024.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam Rakernas V PDIP, di antaranya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Kemudian turut hadir mantan capres Ganjar Pranowo, Mensos Tri Rismaharini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, MenPANRB Abdullah Azwar Anas, hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.***
Penulis: Angghi Novita.
Editor: Annisaa Rahmah.