banner 728x250
News  

Program Unggulan Ketahanan Pangan Kota Semarang Dapat Apresiasi dari Delegasi MUFPP

Kunjungan Delegasi MUFPP ke Pemkot Semarang. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Kunjungan Delegasi MUFPP ke Pemkot Semarang. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerima kunjungan dari Sekretariat Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) di Situation Room Balai Kota Semarang, pada Kamis (1/8/2024).

Kunjungan MUFPP ke sejumlah lokasi di Kota Semarang yakni guna mempelajari program ketahanan pangan unggulan yang diterapkan di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.

Ketua Delegasi MUFPP, Filippo Gavazzeni mengapresiasi program ketahanan pangan Kota Semarang, salah satunya Semar Mrantasi. Filippo pun berharap Kota Semarang bisa menjadi tuan rumah agenda besar MUFPP pada tahun 2025 mendatang.

TUTURPEDIA - Program Unggulan Ketahanan Pangan Kota Semarang Dapat Apresiasi dari Delegasi MUFPP
Delegasi MUFPP dan Pemkot Semarang. Foto: Dok. Pemkot Semarang

Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat, Hernowo Budi Luhur menuturkan, dalam kunjungan tersebut pihaknya menerangkan tentang Semar Mrantasi sebagai salah satu program unggulan ketahanan pangan.

“Filosofi Semar Mrantasi diambil dari tokoh imajiner Semar yang bijaksana dan ngemong, serta kata Mrantasi yang bermakna menyelesaikan permasalahan. Harapannya program ini dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan warga Kota Semarang secara berkelanjutan, dengan tetap menghormati nilai agama, keyakinan, dan budaya yang ada di masyarakat,” ujar Hernowo.

Salah satu rangkaian program Semar Mrantasi ini ialah inisiatif PUTRI SAKTI (Remaja Putri Sehat Aktif Produktif) untuk mengedukasi pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) di kalangan remaja putri SMP. Lalu, program ini juga memperkenalkan detektif pangan atau KADER B2SA di sekolah dasar (SD) sebagai upaya membentuk karakter pola konsumsi B2SA sejak usia dini dan bebas stunting.

Pemberian bantuan pangan pun diberikan kepada warga kurang mampu dan yang berpotensi stunting melalui ATM beras dan program Semawis dan Duta Petani Milenial. Kemudian untuk program budidaya pangan dilakukan melalui urban farming, Perkampungan Pertanian Terpadu Semarang Seribu Polybag, Ayam dan Kelinci (Perdu Semerbak), dan banyak program lainnya.

Guna memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat, Pemkot Semarang meluncurkan layanan mobil laboratorium keamanan pangan untuk melakukan pengawasan terhadap jajanan yang dijual di depan sekolah dan lingkungan sekitar, hingga pasar tradisional. Pengecekan meliputi bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna makanan (rhodamin B dan methanyl yellow), dan lain-lain.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah